Sel-sel dalam jaringan meristem kaya akan protoplasma. Protoplasma merupakan materi hidup yang terdiri dari sitoplasma, inti sel, dan organel-organel lainnya.
Kandungan protoplasma yang melimpah ini memastikan adanya sumber daya yang cukup untuk mempertahankan pertumbuhan aktif dan pembelahan sel dalam jaringan meristem.
Sel-sel meristem umumnya memiliki satu atau dua inti sel yang berukuran besar. Inti sel berperan dalam mengatur aktivitas sel, termasuk pengendalian pembelahan sel dan sintesis protein.
Jaringan meristem ditandai oleh vakuola yang sangat kecil atau bahkan tidak ada. Vakuola berperan dalam penyimpanan zat-zat dan memberikan tekanan osmotik pada sel.
Selain itu, plastida dalam sel-sel meristem umumnya belum matang atau berbentuk proplastida, yaitu bentuk awal plastida sebelum diferensiasi menjadi kloroplas, kromoplas, atau leukoplas.
Salah satu ciri khas jaringan meristem adalah bahwa sel-selnya belum mengalami diferensiasi atau spesialisasi dalam mendukung fungsi tertentu pada tumbuhan.
Sel-sel meristem tetap berada dalam keadaan muda dan fleksibel, siap untuk mengadopsi peran fungsional tertentu sesuai kebutuhan tumbuhan.
Hal ini memungkinkan jaringan meristem untuk terus membelah dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan tanaman.
Sel-sel dalam jaringan meristem pada umumnya tidak mengandung zat makanan dan tidak berfungsi sebagai jaringan penyimpan makanan.
Peran utama jaringan meristem adalah pertumbuhan dan pembelahan sel yang mendukung perkembangan tumbuhan secara keseluruhan.
Penyimpanan makanan umumnya dilakukan oleh jaringan lain dalam tubuh tumbuhan, seperti jaringan parenkim.
Baca Juga: Jawab Soal Biologi Kelas XI Bab 1, Jaringan Meristem No. 1-3
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR