4 Faktor Penyebab Runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai

Akibat dari adanya konflik keluarga ini adalah munculnya perang saudara dan perebutan kekuasaan di istana kerajaan.

Nah, untuk menyelesaikan masalah tersebut, Sultan Pasai meminta bantuan kepada Kerajaan Malaka yang pada awalnya berhasil.

Akan tetapi, bantuan yang datang dari Kerajaan Malaka malah membawa dampak lain bagi Kerajaan Samudera Pasai yang semakin dekat dengan keruntuhan.

3. Berdirinya Kerajaan Malaka

Pada awal abad ke-15 Kerajaan Malaka berdiri yang memunculkan pusat politik dan perdagangan baru di Malaka.

Terlebih letak Kerajaan Malaka ini lebih strategis dibanding dengan letak Kerajaan Samudera Pasai.

Hal inilah yang kemudian membuat Kerajaan Samudera Pasai lama-kelamaan mulai mengalami keruntuhan, Adjarian.

Seiring berjalannya waktu, keberadaan Samudera Pasai di kawasan Malaka mulai melemah.

Dominasi Kerajaan Malaka di sektor perdagangan membuat Kerajaan Samudera Pasai kian terpinggirkan.

4. Serangan Portugis

Runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai yang terakhir disebabkan karena serangan yang dilakukan Portugis pada awal abad ke-16.

Baca Juga: Kerajaan-Kerajaan Bercorak Islam di Pulau Sumatra

Portugis di bawah pimpinan Alfonso de Albequerqur pada tahun 1511 melakukan penyerangan ke Malaka dengan membawa 16.000 pasukan dan 15 kapal.

Serangan ini membuahkan hasil dan Portugis mulai menguasai wilayah strategis yang menjadi pusat perdagangan di Selat Malaka, termasuk Kerajaan Samudera Pasai.

Akhirnya, Portugis berhasil menguasai sebagian wilayah Kerajaan Samudera Pasai sekaligus menandai keruntuhan kerajaan tersebut.

Wilayah Kerajaan Samudera Pasai yang sudah diambil oleh Portugis akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Aceh.

"Penyebab runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai, yaitu serangan Kerajaan Majapahit, konflik keluarga, berdirinya Kerajaan Malaka, dan serangan Portugis."

Itulah faktor-faktor yang menyebabkan runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai.

---

Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.