adjar.id - Ada beberapa sumber sejarah Kerajaan Kediri.
Kerajaan Kediri merupakan kerajaan bercorak Hindu yang berdiri pada abad 11 Masehi di Jawa Timur.
O iya, Kerajaan Kediri juga dikenal dengan sebutan Kerajaan Kadiri, Daha, dan Panjalu, Adjarian.
Pusat Kerajaan Kediri berada di Daha atau Dhanapura yang saat ini dikenal sebagai Kota Kediri.
Berdirinya Kerajaan Kediri tidak lepas dari peraan Raja Airlangga yang membagi kekuasaannya menjadi dua bagian di tahun 963 Masehi.
Raja pertama yang bertakhta di Kerajaan Kediri adalah Sri Samarawijaya.
Kerajaan Kediri meraih masa puncak kejayaan di kala pemerintahan Raja Jayabaya.
Nah, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Kerajaan Kediri memiliki sejumlah sumber sejarah.
Apa apa saja sumber sejarah Kerajaan Kediri?
Yuk, kita cari tahu bersama!
"Kerajaan Kediri didirikan pada abad ke-11 tepatnya pada tahun 1046 Masehi oleh Sri Samarawijaya."
Baca Juga: Mengenal Asal-usul Sejarah Berdirinya Kerajaan Kediri di Indonesia
Beberapa sumber sejarah dari Kerajaan Kediri, yaitu:
Prasasti Kamulan diperkirakan dibuat pada tahun 1194 Masehi, tepatnya pada masa pemerintahan Raja Kertajaya.
Prasasti ini berisikan tentang sejarah daerah Trenggalek dan Tulungagung, serta serangan dari kerajaan sebelah timur yang menyerang Kerajaan Kediri.
Prasasti Sirah Keting dibuat pada tahun 1204 Masehi atau 1126 Saka yang ditulis dengan aksara Jawa Kuno dan berbahasa Jawa Kuno.
Prasasti ini ditemukan di daerah Ponorogo, Jawa Timur dan saat ini disimpan di Museum Nasional di Jakarta.
Prasasti Sirang Keting berisikan tentang nama Sri Hayawarsa Digwijaya Sastraprabhu yang memberikan rakyatnya hadiah berupa tanah.
Sri Hayawarsa Digwijaya Sastraprabhu mengaku bahwa dirinya adalah cucu Dharmawangsa Teguh yang merupakan penguasa terakhir dari Kerajaan Medang.
Dari isi prasasti ini dapat diketahui bahwa Sri Hayawarsa Digwijaya Sastraprabhu merupakan raja yang mempunyai kekuasaan terpisah dari Kerajaan Kediri, yaitu di sekitar Ponorogo dan Madiun.
Prasasti Ngantang adalah prasasti peninggalan dari Kerajaan Kediri yang dibuat tahun 1194 Masehi.
Prasati ini berisikan tentang pemberian dan pembebasan pajak tanah yang diberikan Raja Jayabaya untuk Desa Ngantang.
Hal ini dilakukan raja karena rakyat sudah mengabdi bagi Kerajaan Kediri.
Baca Juga: 5 Karya Sastra Terkenal dari Kerajaan Kediri
Prasasti Ngantang saat ini berada di Museum Nasional dan menjadi salah satu koleksi di sana.
Prasasti Galunggung mempunyai angka tahun 1201 Masehi atau 1123 Saka yang dibuat pada masa pemerintahan Raja Kertajaya.
Prasasti Galunggung terdiri atas 20 baris, akan tetapi sebagiannya sudah tidak bisa terbaca lagi.
Prasasti ini ditemukan di daerah Rojotangan, Tulungangung, Jawa Timur.
Prasasti Jaring dibuat pada masa pemerintahan Raja Sri Gandra yang ditemukan di Dukuh Jaring, Kecamatan Sutojayan, Blitar, Jawa Timur.
Isi dari prasasti ini adalah menceritakan tentang dikabulkannya permintaan rakyat desa Jaring yang sudah dijanjikan oleh Raja Sri Aryeswara.
Prasasti Talan adalah prasasti yang ditemukan di Dusun Gurit, Blitar, Jawa Timur pada tahun 1136 Masehi.
Prasasti Talan menceritakan tentang anugerah Sima kepada Desa Talan dan membebaskan iuran pajak.
Pada saat itu, raja yang berkuasa adalah Raja Jayabaya yang mengabulkan permintaan rakyat Dusun Talan,
Hal ini karena meraka bersetia dan menambah anugerah berupa hak-hak istimewa.
Prasasti Panumbang dibuat tahun 1120 Masehi pada masa pemerintahan Raja Bameswara.
Baca Juga: 7 Sumber Sejarah Kerajaan Tarumanegara
Prasasti ini berisikan tentang permohonan penduduk Desa Panumbang agar piagam mereka yang ditulis di daun lontar ditulis ulang di atas prasasti atau batu.
Prasasti Panumpang juga menyatakan tentang penetapan Desa Panumbangan sebagai Sima Swatantra oleh Raja sebelumnya.
"Sumber Sejarah Kerajaan Kediri, di antaranya Prasasti Kamulan, Prasasti Sirah Keting, Prasasti Ngantang, Prasasti Galunggung, Prasasti Jaring, Prasasti Talan, dan Prasasti Panumbang."
Nah, itulah beberapa sumber sejarah yang berasal dari Kerajaan Kediri di Jawa Timur.
Coba Jawab! |
Siapa raja pertama Kerajaan Kediri? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR