adjar.id - Adjarian, pernah mendengar Kerajaan Kalingga?
Kerajaan Kalingga atau Kerajaan Holing adalah kerajaan yang ada di Jawa Tengah.
Bukti dari berdirinya Kerajaan Kalingga ini adalah pengiriman utusan dari Tiongkok ke Kerajaan Kalingga di tahun 647 dan 666 Masehi.
Tidak seperti kerajaan lainnya yang memiliki banyak peninggalan berupa prasasti.
Kerajaan Kalingga tidak banyak memiliki peninggalan berupa prasasti, tetapi ada beberapa sumber sejarah yang menjelaskan tentang Kerajaan Kalingga.
Nah, Kerajaan Kalingga ini bercorak Hindu-Buddha yang berdiri pada abad ke-6 Masehi.
Puncak Kejayaan dari Kerajaan Kalingga terjadi pada tahun 675 sampai 695 Masehi dibawah kepemimpinan Ratu Shima.
O iya, wilayah kekuasaan dari Kerajaan Kalingga ini berada di sepanjang pesisir utara Jawa Tengah sampai ke pedalaman bagian selatan.
Sementara pusat pemerintahan dari Kerajaan Kalingga berada di Pekalongan, Jepara, dan Pegunungan Dieng.
Pada artikel ini, kita akan membahas sumber sejarah Kerajaan Kalingga, Adjarian.
Simak pembahasannya, yuk!
Baca Juga: Mengenal Silsilah Kerajaan Mataram Kuno
Berikut beberapa sumber sejarah Kerajaan Kalingga:
Dari isi naskah cerita Parahyangan dijelaskan tentang asal usul dari Ratu Shima yang berkaitan dengan Kerajaan Galuh.
Selain itu keberadaan Kerajaan Kalingga juga memiliki keterkaitan terhadap Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Sunda, dan Kerajaan Sriwijaya.
Sumber sejarah Kerajaan Kalingga juga berasal dari sumber lisan yang merupakan kisah lokal yang berkembang di Jawa Tengah bagian utara.
Kisah lokal ini menceritakan tentang seorang ratu yang menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan.
Ratu itu dikenal dengan Ratu Shima yang mendidik rakyatnya agar selalu jujur dan menghukum segala bentuk kejahatan.
Dinasti Tang berkuasa pada tahun 618 sampai 906 Masehi yang mencatat beberapa keterangan mengenai Kerajaan Kalingga, di antaranya:
Baca Juga: 2 Candi Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
- Kerajaan Kalingga berlokasi di laut selatan, di sebelah barat Pulau Sumatra, sebelah timur wilayah Bali, dan sebelah utara Kamboja.
- Kerajaan Kalingga adalah penghasil emas, perak, gading gajah, kulit penyu, dan cula badak.
- Ibu kota dari Kerajaan Kalingga dikelilingi oleh tembok yang dibuat dengan bahan tonggak kayu.
Pada catatan I-Tsing, yang ditulis tahun 664 sampai 665 Masehi, dijelaskan bawa pada abad ke-7 Masehi di tanah Jawa menjadi pusat pengetahuan bagi agama Budha Hinayana.
Bahkan, di wilayah Kerajaan Kalingga terdapat pendeta Tiongkok yang bernama Hwining.
Pendeta tersebut merupakan orang yang menerjemahkan salah satu kitab agama Buddha ke dalam bahasa Tiongkok.
Saat menjalankan tugasnya tersebut, Hwining bekerja sama dengan pendeta yang berasal dari Jawa, yaitu Janabadra.
Prasasti Tukmas ditemukan di Desa Lebak, Kabupaten Magelang, atau di sebelah barat lereng Gunung Merapi.
Prasasti ini ditulis dengan bahasa Sanskerta dan huruf Palawa yang berisikan tentang mata air bersih dan jernih di Kerajaan Kalingga yang sama dengan Sungai Gangga di India.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah Raja dan Masa Kejayaan
Prasasti Sojomerto ditulis dengan menggunakan bahasa aksara Kawi dan Melayu Kuno.
Prasasti Sojomerto ini ditemukan di Desa Sojomerto, Teban, Batang, Jawa Tengah yang berasal dari abad ke-7 Masehi.
Isi dari prasasti ini berkaitan dengan keluarga dari Dapunta Salendra.
Candi bubrah ditemukan di Desa Tempus, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Adjarian, itulah beberapa sumber sejarah dari Kerajaan Kalingga, salah satunya berasal dari cerita Pahyangan.
Coba Jawab! |
Kapan Kerajaan Kalingga mencapai puncak kerajayaannya? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR