Beberapa bentuk penyimpangan bahasa dalam sebuah puisi, yaitu:
Penyimpang semakin adalah penyimpangan berupa penggunaan kata dalam puisi yang maknanya tidak menunjuk pada makna sebenarnya.
Semantik sendiri termasuk cabang ilmu linguistik yang membahas mengenai makna tanda bahasa.
Contoh penyimpangan semantik saat penyair menggunakan kata laut dalam puisi.
Kata laut tersebut tidak merujuk pada makna laut sebenarnya, tetapi kepada makna lain, seperti kelapangan hati.
Penyimpangan leksikal adalah penyimpangan kata-kata yang digunakan dalam puisi dari kata-kata yang digunakan dalam keseharian.
Misalnya leluka, nguai, pepintu, dan lain sebagainya.
Bentuk penyimpangan leksikal ini bisa kita temukan pada puisi-puisi milik Sutardji Calzoum Bachri.
Penyimpangan sintaksis adalah bentuk penyimpangan berupa pola kalimat dalam puisi.
Biasanya penyair sering mengabaikan aturan-aturan tentang pola kalimat yang telah ditentukan dalam kaidah kebahasaan.
Contoh penyimpangan sintaksis bisa kita temukan dalam puisi Chairil Anwar yang berjudul "Senja di Pelabuhan Kecil" pada bait:
Baca Juga: Macam-Macam Struktur Batin Puisi
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR