adjar.id - Kerajaan Malaka merupakan kerajaan Islam kedua yang berdiri di Asia Tenggara.
Letak Kerajaan Malaka sendiri berada di dekat Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan dan pelayaran dunia.
Awalnya, kerajaan ini didirikan oleh Prameswara pada abad ke-15 dan runtut pada abad ke-16.
Pada zaman dahulu, kerajaan ini berkembang sangat pesat bahkan sampai mengambil alih perdagangan dan pelayaran dari Kerajaan Samudera Pasai, lo.
Sebelum ditaklukkan oleh Portugis di tahun 1511, Kerajaan Malaka berhasil menguasai jalur pelayaran di Selat Malaka.
Nah, puncak kejayaan dari Kerajaan Malaka terjadi pada masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah di tahun 1459 sampai 1477 M.
Kerajaan Malaka pada saat itu tidak hanya sebagai tempat perdagangan, tetapi menjadi sarana untuk menyebarkan agama Islam melalui perdagangan.
Saat di bawah pemerintahan Sultan Mansyur Syah, kekuasaan Kerajaan Malaka sampai ke Pahang, Trengganu, Kedah, dan beberapa wilayah di Sumatra.
Kerajaan Malaka runtuh setelah diserang oleh Portugis di tahun 1511 dan membuat Kerajaan Aceh mengambil alih perdagangan di Malaka.
Sebagai salah satu kerajaan besar, ada banyak peninggalan dari Kerajaan Malaka.
Yuk, simak pembahasannya!
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Perlak di Aceh
Beberapa bentuk peninggalan Kerajaan Malaka, yaitu:
Masjid raya Baiturrahman merupakan salah satu peninggalan dari Kerajaan Malaka yang dibangun tahun 1612 Masehi.
Bahkan masjid ini menjadi simbol agama, budaya, dan perjuangan dari masyarakat Aceh.
Masjid raya Baiturrahman pada tahun 1873 pernah dibakar oleh Belanda karena letaknya yang strategis.
Akan tetapi, masjid ini kemudian berhasil dibangun lagi oleh Gubernur Jenderal Van Lansberge dengan tujuan meluluhkan hati masyarakat Aceh.
Pada tahun 1897 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid oleh Tengku Qadhi Malikul Adil.
Selain sebagai tempat ibadah, masjid raya Baiturrahman juga digunakan untuk menuntut ilmu dan markas pertahanan di zaman peperangan.
Masjid raya Deli berada di Medan, Sumatra Utara yang dibangun pada tahun 1906 sampai 1909.
Masjid ini memiliki bentuk yang unik karena digabung dari banyak perpaduan budaya, yaitu arsitektur India, Spanyol, dan Timur Tengah.
Gaya kubah masjid ini menggunakan gaya arsitektur moor dengan ciri bentuknya berbentuk pipih dan hiasan bulan sabit di bagian puncaknya.
O iya, arsitek dari masjid ini berasal dari Belanda, yaitu J.A. Tingdemen karena saat itu belum ada arsitek yang berasal dari Indonesia.
Baca Juga: 5 Peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam, Salah Satunya Masjid Terkenal di Aceh
Masjid ini juga terkenal dengan adanya Al-Qur'an tua yang dipajang di bagian pintu masuk untuk jamaah laki-laki.
Benteng A Famosa adalah benteng yang menjadi saksi penjajahan Portugis terhadap Malaka.
Letak benteng A Famosa berada di jalan Parameswara, Bandar Hilir, Malaka yang dibangun oleh Alfonso D Albuquerque.
Melalui benteng ini, Portugis sukses menguasai Kota Malaka yang mempermudah mereka memperluas wilayah kekuasaan di Indonesia.
Pada tahun 1513, terjadi pertempuran besar antara Portugis dan Dipati Unus setelah Portugis berhasil menduduki kota Malaka.
Bahkan perang tersebut menjadi perang terbesar yang pernah terjadi di Asia Tenggara, lo.
Pada abad ke-19, Inggris menghancurkan benteng ini dan hanya menyisakan puing-puing saja.
Hikayat Hang Tuah termasuk peninggalan Kerajaan Malaka yang berbentuk karya sastra.
Hikayat adalah suatu cerita seperti dongeng yang di dalamnya memiliki banyak nilai islaminya.
Hikayat Hang Tuah merupakan hikayat yang menceritakan tentang tokoh pahlawan yang menjadi simbol kejayaan dari Kerajaan Malaka.
Kerajaan Malaka pada zaman dahulu terkenal dengan sistem perdagangan karena letaknya yang ada di jalur perdagangan dunia.
Baca Juga: 5 Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai, Salah Satunya Lonceng Cakra Donya
Pada masa Kerajaan Malaka, kerajaan ini memiliki mata uang sendiri yang digunakan dalam sistem perdagangan.
Adanya mata uang Kerajaan Malaka menjadi bukti majunya kerajaan ini pada masa itu.
Nah, itulah lima peninggalan Kerajaan Malaka, salah satunya adalah Masjid Raya Baiturrahman.
Coba Jawab! |
Kapan Kerajaan Malaka berdiri? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Jangan lupa, tonton juga video ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR