adjar.id - Hakikat demokrasi penting untuk dipahami oleh setiap rakyat.
Tujuannya agar rakyat tidak salah atau terjebak dalam mengartikan demokrasi, Adjarian.
Kata demokrasi sendiri berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu demos yang artinya 'rakyat' dan kratos yang artinya 'pemerintahan'.
Sehingga, demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demokrasi adalah (bentuk atau sistem) pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat.
Sementara hakikat demokrasi adalah makna yang sebenarnya dari pemerintahan rakyat.
Hakikat demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
O iya, pilar dari hakikat demokrasi sendiri adalah trias politica yang membagi kekuasaan negara dalam tiga bentuk, yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Sehingga, dalam hal ini tidak ada kekuasan yang dipegang hanya oleh satu pihak saja.
Yuk, sekarang kita simak pengertian hakikat demokrasi menurut para ahli berikut ini!
"Hakikat demokrasi membuat rakyat memahami arti sesungguhnya dari sistem demokrasi."
Baca Juga: Tata Kerja Sistem Demokrasi Parlementer
Berikut beberapa pengertian hakikat demokrasi yang menurut para ahli.
1. Menurut Abraham Lincoln
Hakikat demokrasi menurut Abraham Lincoln adalah suatu bentuk pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
2. Menurut Joseph A. Schemer
Menurut Joseph A. Schemer, hakikat demokrasi adalah suatu perencanaan institusional agar mencapai keputusan politik.
Hal ini dilakukan agar individu-individu mendapatkan kekuasaan untuk memutuskan cara untuk memperjuangkan kompetitif terhadap suara rakyat.
3. Menurut Aristoteles
Menurut Aristoteles, hakikat demokrasi adalah kebebasan bagi warga negara untuk berbagi kekuasaan.
Menurutnya, melalui kebebasan inilah setiap warga negara dapat berbagai kekuasaan di dalam suatu negara.
4. Menurut Sidney Hook
Sidney Hook berpendapat bahwa hakikat demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang berbagai keputusan pentingnya secara langsung atau tidak langsung didasari atas kesepakatan mayoritas.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Demokrasi Terpimpin di Indonesia
Kesepakatan ini diberikan secara bebas dari rakyat-rakyat dewasa.
5. Menurut Bonger
Menurut Bonger, hakikat demokrasi terbagi menjadi dua aspek penting, yaitu:
- Aspek formal, yaitu demokrasi sebagai teori.
- Aspek materil, yaitu demokrasi yang dalam praktiknya dipengaruhi oleh kemerdekaan dan persamaan serta sosial dan ekonomi.
"Sejumlah ahli mengungkapkan tentang pengertian hakikat demokrasi, di antaranya Abraham Lincoln dan Aristoteles."
Secara terperinci, makna hakikat demokrasi terbagi menjadi tiga poin, yaitu:
1. Pemerintahan dari Rakyat
Pemerintahan dari rakyat memiliki hubungan dengan pemerintahan yang diakui dan disahkan oleh rakyat.
Pemerintahan yang diakui adalah pemerintahan yang sudah mendapatkan dukungan dan pengakuan dari rakyat.
Hal ini sangat penting karena adanya pengakuan dan dukungan dapat membantu pemerintahan dalam menjalankan program dan birokrasinya.
Baca Juga: 19 Contoh Negara Demokrasi dan Negara Otoriter
2. Pemerintahan oleh Rakyat
Pemerintahan oleh rakyat artinya pemerintahan yang menjalankan kekuasannya atas nama rakyat dan bukan karena kepentingan pribadi atau golongan.
Proses pengawasan dapat dilakukan oleh rakyat secara langsung ataupun melalui dewan perwakilan yang dipilih rakyat, yaitu DPR.
3. Pemerintahan untuk Rakyat
Kekuasaan yang sudah diberikan oleh rakyat bagi pemerintah harus bisa dijalankan demi kepentingan rakyat juga.
Sehingga, pemerintah wajib untuk menjamin adanya kebebasan bagi rakyat seluas-luasnya dengan tetap bertanggung jawab.
"Hakikat demokrasi terbagi menjadi tiga poin, yaitu pemerintahan dari rakyat, pemerintahan oleh rakyat, dan pemerintahan untuk rakyat."
Nah, itulah pengertian hakikat demokrasi menurut para ahli dan makna hakikat demokrasi.
Coba Jawab! |
Apa hakikat demokrasi menurut Aristoteles? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Edisi Revisi 2017.
Yuk, tonton juga video ini!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR