adjar.id - Ki Hajar Dewantara memiliki peranan yang penting terhadap pendidikan di Indonesia.
Karena jasa-jasa besarnya dalam dunia pendidikan, Ki Hajar Dewantara mendapat gelar Bapak Pendidikan Nasional, Adjarian.
O iya, Ki Hajar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta dengan nama kecil Raden Mas Soewardi Soeryaningrat.
Saat berusia 39 tahun, namanya diubah menjadi Ki Hajar Dewantara agar terdengar lebih merakyat.
Dalam perjuangan melawan penjajah, Ki Hajar Dewantara menjadi salah satu tokoh yang paling keras menentang Belanda di bidang pendidikan.
Hal ini karena Belanda hanya boleh mengizinkan orang-orang Belanda dan golongan priyayi yang boleh menempuh pendidikan.
Sementara golongan pribumi tidak diperbolehkan untuk mengenyam pendidikan.
Kebijakan inilah yang dikritik oleh Ki Hajar Dewantara hingga akhirnya Belanda mengasingkannya ke negeri Belanda.
Sepulang dari pengasingan, Ki Hajar Dewantara mendirikan Perguruan Taman Siswa agar seluruh rakyat Indonesia bisa merasakan pendidikan.
Lalu, mengapa Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional?
Simak pembahasannya, yuk!
Baca Juga: Filosofi Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional karena jasa-jasanya dalam pendidikan Indonesia.
Bahkan, Ki Hajar Dewantara ini sangat perhatian terhadap pendudukan bangsa Indonesia.
Ia juga berjuang keras untuk bisa memajukan pendidikan Indonesia.
Jalan perjuangan yang dilakukan Ki Hajar Dewantara ialah dengan menjadikan pendidikan sebagai sarana untuk memerdekakan Indonesia.
Bukti perjuangan Ki Hajar Dewantara di bidang pendidikan salah satunya dengan mendirikan Perguruan Taman Siswa pada 3 Juli 1922.
Perguruan Taman Siswa ini didirikan untuk menjadi tempat bagi rakyat pribumi agar bisa merasakan pendidikan.
Karena pada saat itu, sekolah-sekolah yang didirikan oleh Belanda hanya boleh diikuti oleh orang Belanda dan golongan priyayi.
Ki Hajar Dewantara mengajarkan tentang pendidikan rasa kebangsaan ke para muridnya.
Tujuannya agar mereka dapat mencintai bangsa dan tanah air Indonesia, serta sikap rela berkorban demi mencapai kemerdekaan.
Ki Hajar Dewantara juga dikenal sebagai tokoh tanpa tanda jasa dalam memerdekakan Indonesia.
Hal ini terjadi karena pengabdian yang dilakukan oleh Ki Hajar Dewantara di dunia pendidikan yang begitu besar.
Baca Juga: 3 Konsep Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara
Selain menjadi Bapak Pendidikan Nasional, tanggal lahir Ki Hajar Dewantara juga diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tahun.
O iya, Ki Hajar Dewantara merupakan Menteri Pengajaran Indonesia atau pada saat ini bernama Menteri Pendidikan pertama di Indonesia.
Ki Hajar Dewantara pernah mengutarakan tiga konsep pendidikan, yaitu:
1. Ing ngarsa sung tuladha, yang artinya "Di depan seorang pendidik harus memberi contoh atau teladan yang baik".
2. Ing madya mangun karsa, yang artinya "Di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa atau ide".
3. Tut wuri handayani, artinya "Dari belakang, seorang guru harus bisa memberikan arahan dan dorongan".
Nah, karena jasa-jasa dan perjuangan besarnya inilah Ki Hajar Dewantara mendapat gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional, Adjarian.
Coba Jawab! |
Mengapa Ki Hajar Dewantara diasingkan oleh Belanda? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton juga video berikut ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR