adjar.id - Kerja rodi merupakan salah satu peristiwa yang kelam bagi bangsa Indonesia.
Kerja rodi adalah suatu bentuk kerja paksa yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda bagi rakyat Indonesia.
Sistem kerja rodi dilakukan dengan memaksa rakyat Indonesia untuk bekerja tanpa mendapatkan upah.
Kerja rodi terjadi pada masa pemerintahan kolonial Belanda di masa pemerintahan Daendels sebagai gubernur Hindia Belanda.
Kerja rodi banyak diterapkan di area pelabuhan, perkebunan, pertambangan, dan objek vital lainnya.
Saat itu, rakyat Indonesia dikerahkan untuk membangun berbagai infrastruktur, baik bagi masyarakat sipil maupun militer.
Sistem kerja rodi diterapkan dengan memanfaatkan tenaga rakyat, bukan dari tawanan perang.
Nah, berikut penyelenggaraan sistem kerja rodi di Indonesia.
"Dampak dari diterapkannya sistem kerja rodi adalah menyengsarakan rakyat Indonesia dan banyak menyebabkan jatuhnya korban jiwa."
Kerja rodi pada masa penjajahan Belanda dipimpin oleh Gubernur Herman Willem Daendels.
Pada tahun 1808, Daendels datang ke Indonesia setelah diberi tugas oleh Raja Louis Napoleon dari Prancis.
Baca Juga: Tujuan dan Dampak Kerja Rodi pada Zaman Penjajahan Belanda
Hal ini terjadi karena pada saat itu Belanda berada di bawah kekuasaan Prancis.
Daendels di Indonesia diberi tugas untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris.
Berbagai usaha diterapkan oleh Daendels, salah satunya dengan membangun pabrik senjata di Surabaya dan Semarang.
Selain itu, Daendels juga membangun jalan raya yang menghubungkan Anyer sampai Panarukan dan mendirikan benteng-benteng pertahanan.
Semua usaha yang dilakukan Daendels ini dikerjakan dengan sistem kerja rodi atau kerja paksa.
Daendels juga mengumpulkan uang dari rakyat Indonesia dengan cara menjual hasil bumi rakyat dengan harga murah.
Selain itu, Belanda juga melakukan kebijakan lain yang memberatkan rakyat.
Dalam bidang pertahanan dan keamanan, Daendels melakukan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuannya.
Misalnya dengan membangun benteng pertahanan baru dan membentuk pangkalan angkatan laut di Anyer dan Ujung Kulon.
Tujuan diterapkannya sistem kerja rodi ini, di antaranya:
1. Membuat jalan raya dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1.100 km.
Baca Juga: Pengaruh Kebijakan Kerja Paksa pada Masa Penjajahan
2. Membangun pangkalan tentara dengan cara melatih orang-orang pribumi.
3. Membangun pelabuhan dan kapal perang demi menguatkan kebutuhan militer.
"Penyelenggaraan sistem kerja rodi terjadi pada masa pemerintahan Daendels setelah diberi tugas oleh Raja Louis Napoleon dari Prancis."
Beberapa kebijakan yang diterapkan dalam kerja rodi oleh Daendels, yakni:
1. Pegawai pemerintah mendapat gaji tetap dan tidak boleh melakukan kegiatan perdagangan.
2. Melaksanakan pajak bagi rakyat dengan cara menyerahkan hasil bumi.
3. Melarang adanya penyewaan desa, kecuali untuk memproduksi garam, gula, dan sarang burung.
4. Menjual tanah milik rakyat kepada pihak swasta.
5. Mewajibkan rakyat Priangan untuk menanam kopi.
"Salah satu kebijakan dalam sistem kerja rodi adalah melaksanakan pajak bagi rakyat dengan cara menyerahkan hasil bumi."
Itulah gambaran tentang sistem kerja rodi pada masa pemerintahan Daendels di Indonesia.
Baca Juga: Kebijakan Bidang Peradilan dan Sosial Ekonomi pada Masa Pemerintahan Daendels
Coba Jawab! |
Kapan kebijakan sistem kerja rodi diterapkan di Indonesia? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1 Edisi Revisi 2017 karya Sardiman AM dan Amurwani Dwi Lestariningsih.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR