adjar.id - Dalam buku Sejarah Indonesia kelas 11 semester 1 edisi revisi 2017, terdapat soal Latih Uji Kompetensi di halaman 66.
Pada soal tersebut, ada beberapa pertanyaan yang terkait dengan penjajahan pemerintah Belanda di Indonesia.
Kali ini kita akan membahas soal tersebut yang dapat menjadi referensi, Adjarian.
Adanya masalah keuangan dan korupsi yang menimpa VOC membuat VOC harus bubar.
Pemerintahan di Indonesia diambil alih oleh Komisaris Jenderal yang kemudian menerapkan kebijakan jalan tengah.
Pada masa ini, rakyat Indonesia semakin menderita karena diterapkannya sistem taman paksa oleh pemerintah Belanda.
Terlebih saat kepemimpinan Daendels di Indonesia, dirinya menerapkan kebijakan-kebijakan yang membuat rakyat Indonesia lebih menderita.
Masuknya Inggris menggantikan Belanda juga tidak banyak mengubah rakyat Indonesia karena sistem tanam paksa masih diterapkan oleh Inggris.
Yuk, simak pembahasan soal Latih Uji Kompetensi tentang penjajahan pemerintah Belanda berikut ini!
Latih Uji Kompetensi tentang Penjajahan Pemerintah Belanda
1. Mengapa pemerintahan komisaris jenderal mengambil kebijakan “jalan tengah” dalam memerintah di Hindia Belanda?
Baca Juga: Masa Pemerintahan Daendels di Indonesia, Materi Sejarah Kelas 11 SMA
Jawab: Pemerintah komisaris jenderal mengambil kebijakan "jalan tengah: karena mempunyai kewajiban untuk menciptakan kedamaian di wilayah Hindia Belanda.
Sehingga, mereka mengambil jalan tengah dengan tujuan agar posisi administrasi yang lain tidak berubah.
2. Tunjukkan bukti-bukti tindakan Raffles di Indonesia yang tidak sesuai dengan pandangan sebagai seorang liberal, bandingkan dengan Daendels!
Jawab: Bukti bahwa tindakan Raffles di Indonesia tidak sesuai dengan pandangan seorang liberal dapat dilihat dari kebijakan yang diterapkan.
Salah satunya dengan tetap melaksanakan kerja paksa bagi rakyat Indonesia.
Selain itu, Raffles juga menerapkan sistem sewa tanah bagi rakyat Indonesia saat itu pada masa pemerintahannya.
3. Mengapa pemerintahan Hindia Belanda melaksanakan tanam paksa?
Jawab: Pemerintah Hindia Belanda melaksanakan tanam paksa dengan tujuan untuk menambah cadangan kas keuangan Hindia Belanda.
Sebelum adanya tanam paksa, kas keuangan Hindia Belanda sudah terkurang karena perang melawan Diponegoro, Perang Padri, dan perang lainnya di berbagai daerah.
4. Mengapa pelaksanaan tanam paksa menimbulkan pro dan kontra di lingkungan masyarakat Belanda?
Jawaban: Pro dan kontra muncul di lingkungan masyarakat belanda terhadap pelaksanaan tanam paksa karena adanya pemberontakan dari rakyat Indonesia.
Baca Juga: Kebijakan Daendels di Bidang Politik dan Pemerintahan Zaman Penjajahan Belanda
Selain itu, rakyat Indonesia saat melakukan tanam paksa juga menerima upah yang sangat sedikit dan tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.
5. Jelaskan persamaan dan perbedaan pelaksanaan tanam paksa dan pelaksanaan usaha swasta di Hindia Belanda?
Jawab: Persamaan pelaksanaan tanam paksa dan pelaksanaan usaha swasta, di antaranya:
- Menghasilkan devisa.
- Dilaksanakan dengan sistem pertanian.
- Usaha yang dilakukan adalah tanaman jual.
- Berada di bawah pengawasan Belanda.
Sementara itu, perbedaan pelaksanaan tanam paksa dan pelaksanaan usaha swasta, di antaranya:
- Tujuan tanam paksa adalah untuk mengisi kas keuangan Belanda, sementara usaha swasta bertujuan untuk mengumpulkan dana biasa.
- Taman paksa dilakukan secara paksa oleh rakyat Indonesia, sementara usaha swasta dilakukan sukarela dan sifatnya bisnis.
- Tanam paksa dilaksanakan oleh rakyat Indonesia, sementara usaha swasta dilaksanakan oleh orang Belanda.
Baca Juga: Kebijakan Bidang Peradilan dan Sosial Ekonomi pada Masa Pemerintahan Daendels
- Tanam paksa dikerjakan secara individual, sementara usaha swasta dikerjakan oleh perusahaan.
6. Jelaskan proses masuknya agama Katolik dan Kristen di Indonesia!
Jawab: Masuknya agama Katolik di Indonesia bermula dari datangnya Fransiskus Xaverius, yang merupakan seorang misionaris Katolik Roma dan pendiri Ordo Yesuit ke wilayah Sumatra Utara.
Kemudian ia melakukan pendekatan kepada masyarakat Indonesia dan menyebarkan Katolik secara perlahan.
Selain itu, Fransiskus Xaverius juga berhasil membaptis orang-orang kerjaan dan 1500 rakyat serta melanjutkan penyebarannya ke Maluku, Flores, dan Papua.
Sementara masuknya Kristen di Indonesia diawali oleh Pendeta Nomenson di wilayah Kota Tua Barrus.
Pengajaran Kristen dilakukan melalui pendirian Huria Kristen Batak dan menyebar sampai ke Kalimantan Barat dan Jawa.
Adjarian, itulah pembahasan soal Latih Uji Kompetensi tentang penjajahan pemerintah Belanda.
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1 Edisi Revisi 2017 Karya Sardiman AM dan Amurwani Dwi Lestariningsih.
Yuk, tonton video ini juga!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR