adjar.id - Di wilayah Indonesia ada berbagai lokasi penemuan situs purbakala.
Indonesia bahkan mempunyai situs manusia purba yang merupakan situs terbesar dan terpenting di dunia.
Situs tersebut dikenal dengan Situs Sangiran yang terletak di kaki Gunung Lawu, tepatnya 15 kilometer dari lembah Sungai Bengawan Solo.
Para peneliti beranggapan bahwa Sangiran merupakan pusat peradaban penting, lengkap, dan besar bagi manusia purba di dunia.
Hal ini karena Sangiran mampu memberikan petunjuk tentang keberadaan manusia sejak 150.000 tahun yang lalu, Adjarian.
Ada berbagai kekayaan fosil purbakala di Situs Sangiran, mulai dari fosil manusia purba, binatang purba, sampai hasil kebudayaan dari manusia zaman praaksara.
"Situs Sangiran dianggap oleh para peneliti sebagai pusat peradaban bagi manusia purba di dunia."
Penelitian di Situs Sangiran pertama kali dilakukan oleh P.E.C. Schemuling di tahun 1864.
Schemuling menemukan fosil pertama di Situs Sangiran yang berupa fosil vertebrata.
Kemudian, Eugene Dubois mendatangi tempat ini di tahun 1895, tetapi tidak menemukan apa-apa sehingga penelitiannya tidak dilakukan.
Setelah lama berlalu, Von Koenigswald berhasil menemukan berbagai peralatan purba dengan berbekal peta geologi yang sudah dibuat L.J.C. van Es di tahun 1932.
Baca Juga: Apa Saja Jenis Manusia Purba yang Pernah Ditemukan di Indonesia?
Koenigswald menemukan seribu peralatan purba sederhana yang terbuat dari batuan kalsedon.
Peralatan-peralatan tersebut dahulu digunakan untuk menyerut, memotong, dan melancipkan tombak kayu.
Di tahun 1936, penduduk di daerah Sangiran memberikan fosil rahang kanan dari manusia purba kepada Koenigswald.
Nah, inilah temuan pertama fosil manusia purba yang diberi kode S1 atau Sangiran 1, Adjarian.
Sejak itu sampai tahun 1941, Koenigswald berhasil menemukan fosil manusia purba Homo Erectus.
Penemuan fosil Homo Erectus di Situs Sangiran merupakan tahapan penting bagi sejarah manusia di Indonesia.
Karena dari sinilah Situs Sangiran menjadi sangat terkenal bahkan ditetapkan sebagai warisan dunia di tahun 1996.
Selain itu, lapisan batuan yang ada di Sangiran juga memperlihatkan suatu proses evolusi lingkungan yang sangat panjang.
"Penelitian Situs Sangiran pertama kali dilakukan oleh P.E.C. Schemuling pada tahun 1864."
Sampai saat ini, sudah ditemukan sekitar 100 fosil manusia pubra jenis Homo erectus di Situs Sangiran.
Bahkan jumlah tersebut merupakan 50 persen dari total temuan Homo erectus di dunia dan 60 persen dari temuan yang terdapat di Indonesia.
Baca Juga: Mengenal Manusia Purba Homo Wajakensis: Penemuan dan Ciri-Ciri
Selain itu, Situs Sangiran juga menyimpan berbagai kekayaan fosil artefak, binatang purba, dan hasil kebudayaan manusia pada zaman praaksara.
Dari berbagai hasil penemuan tersebut, Situs Sangiran mempunyai peran yang sangat penting dan dianggap sebagai salah satu situs purbakala yang paling lengkap di dunia.
Pada saat ini, di kawasan Situs Sangiran sudah berdiri Museum Sangiran yang menjadi tempat wisata edukasi bagi masyarakat.
"Ada 100 fosil manusia purba jenis Homo Erectus yang sudah ditemukan di Situs Sangiran."
Nah, itulah sejarah Situs Sangiran yang merupakan salah satu situs purbakala terlengkap di dunia, Adjarian.
Coba Jawab! |
Kapan pertama kali penelitian di Situs Sangiran dilakukan? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR