Koenigswald menemukan seribu peralatan purba sederhana yang terbuat dari batuan kalsedon.
Peralatan-peralatan tersebut dahulu digunakan untuk menyerut, memotong, dan melancipkan tombak kayu.
Di tahun 1936, penduduk di daerah Sangiran memberikan fosil rahang kanan dari manusia purba kepada Koenigswald.
Nah, inilah temuan pertama fosil manusia purba yang diberi kode S1 atau Sangiran 1, Adjarian.
Sejak itu sampai tahun 1941, Koenigswald berhasil menemukan fosil manusia purba Homo Erectus.
Penemuan fosil Homo Erectus di Situs Sangiran merupakan tahapan penting bagi sejarah manusia di Indonesia.
Karena dari sinilah Situs Sangiran menjadi sangat terkenal bahkan ditetapkan sebagai warisan dunia di tahun 1996.
Selain itu, lapisan batuan yang ada di Sangiran juga memperlihatkan suatu proses evolusi lingkungan yang sangat panjang.
"Penelitian Situs Sangiran pertama kali dilakukan oleh P.E.C. Schemuling pada tahun 1864."
Sampai saat ini, sudah ditemukan sekitar 100 fosil manusia pubra jenis Homo erectus di Situs Sangiran.
Bahkan jumlah tersebut merupakan 50 persen dari total temuan Homo erectus di dunia dan 60 persen dari temuan yang terdapat di Indonesia.
Baca Juga: Mengenal Manusia Purba Homo Wajakensis: Penemuan dan Ciri-Ciri
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR