adjar.id - Ada beberapa soal yang perlu dikerjakan pada buku Biologi Kelas X, halaman 122, Bab VI, materi "Keanekaragaman Hayati".
Nah, kali ini kita akan membahas soal nomor tiga, Adjarian.
Pada soal tersebut, kita diminta untuk menjelaskan pengertian keanekaragaman gen.
Selan itu, kita juga diminta untuk menyebutkan contoh keanekaragaman gen.
Nah, berikut pembahasan soal tersebut untuk referensi. Simak, yuk!
Uji Kompetensi
Jawablah soal-soal berikut ini dengan tepat.
3. Jelaskan pengertian keanekaragaman gen. Berikan contohnya!
Jawaban: Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman atau variasi antarindividu dalam satu jenis makhluk hidup.
Keanekaragaman hayati tingkat gen disebabkan oleh variasi gen atau struktur gen dalam suatu spesies makhluk hidup.
Gen adalah faktor yang membawa sifat keturunan yang dapat dijumpai dalam kromosom.
Baca Juga: Jawab Soal Biologi Kelas X Bab VI, Pengertian Keanekaragaman Hayati
Jadi, susunan gen tertentu akan memberi penampakan, baik anatomi maupun fisiologi pada setiap organisme.
Jika gen tersebut disusun secara berbeda, maka penampakannya pun akan berbeda.
Perbedaan tersebut dapat mencakup satu sifat saja atau bahkan secara keseluruhan.
Biasanya, keanekaragaman gen juga bisa disebut sebagai varietas.
Contoh keanekaragaman gen pada tumbuhan, yaitu:
- Padi (Oryza sativa): Padi mentik wangi, padi rojo lele, padi gogo, dan lain-lain.
- Mangga (Mangifera indica): Mangga gincu, mangga manalagi, mangga arumanis, dan lain-lain.
- Durian (Durio zibethinus): Durian montong, durian musang king, durian ucok, dan lain-lain.
Contoh keanekaragaman gen pada hewan, yaitu:
- Anjing (Canis familiaris): Anjing golden retriever, anjing chihuahua, anjing poodle, dan lain-lain.
- Kucing (Felis catus): Kucing kampung, kucing persia, kucing british shorthair, dan lain-lain.
Baca Juga: Jawab Soal Pengertian Negara Megabiodiversitas, Biologi Kelas X Bab VI
Itu dia pembahasan soal mengenai pengertian keanekaragaman gen, Adjarian.
Tonton video di bawah ini, yuk!
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR