Tujuannya untuk melawan musuh dengan melaksanakan perang rakyat semesta.
Perang rakyat semesta adalah para pasukan yang hijrah dengan cara turun ke jalan atau long march ke wilayah masing-masing dan membentuk kekuatan.
Lalu, Presiden Soekarno dan para tokoh nasional lainnya diminta untuk mengungsi dari Yogyakarta dan ikut bergabung bersama para pasukan gerilya.
Akan tetapi, mereka menolak mengungsi dan tetap memilih untuk tidak meninggalkan Yogyakarta setelah melakukan rapat kabinet.
Soekarno bahkan memberikan mandat kepada Syafrudin Prawiranegara sebagai Menteri Kemakmuran untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Bukittinggi, Sumatra Barat.
Agresi Militer Belanda II termasuk sebagai salah satu pertempuran besar yang pernah terjadi di Indonesia pascakemerdekaan.
Bahkan pertempuran ini sampai terdengar di dunia internasional.
"Ketidakpuasan terhadap Perjanjian Renville menjadi latar belakang munculnya Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta."
Berbagai dampak yang diakibatkan oleh Agresi Militer Belanda II di antaranya, yaitu:
1. Belanda mendapatkan kecaman dari dunia internasional karena penyerangan terhadap Indonesia.
2. Terbentuknya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia atau PDRI di Bukittinggi, Sumatra Barat untuk membuktikan kuatnya kekuasaan Indonesia.
Baca Juga: Proses Pengakuan Kedaulatan Indonesia
3. Jatuhnya korban jiwa dari pihak TNI sebanyak 128 pasukan karena serangan di bandara Maguwo.
4. Dikuasainya ibu kota sementara Indonesia, yaitu Yogyakarta oleh Belanda.
5. Penghancuran bangunan-bangunan penting di Yogyakarta oleh Belanda.
6. Perlawanan secara gerilya dilakukan di luar wilayah Yogyakarta, yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur yang dipimpin langsung oleh Jenderal Soedirman.
"Salah satu dampak Agresi Militer Belanda II adalah berhasil dikuasainya ibu kota sementara Indonesia, yaitu Yogyakarta oleh Belada."
Itulah latar belakang dan dampak dari Agresi Militer Belanda yang terjadi pada 8 Desember 1947 sampai 19 Januari 1948.
Coba Jawab! |
Kapan Agresi Militer Belanda II terjadi? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 2 Edisi Revisi 2017 karya Sardiman AM, dkk.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR