adjar.id - Ada beragam tradisi Ramadan di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya di Jakarta.
Beberapa tradisi memang sudah semakin jarang ditemukan.
Namun, masih ada beberapa tradisi bulan puasa yang terus dilestarikan oleh masyarakat Jakarta khususnya masyarakat Betawi.
Tradisi Ramadan di Jakarta ini termasuk sebagai kearifan lokal masyarakat, Adjarian.
Berikut beberapa tradisi Ramadan yang dilakukan oleh masyarakat Jakarta sejak zaman dahulu.
1. Memukul Bedug
Salah satu tradisi masyarakat Jakarta saat menyambut datangnya bulan Ramadan adalah memukul bedug.
Pada zaman dahulu, bedug biasa digunakan masyarakat untuk membangunkan sahur dan sebagai tanda waktu buka puasa.
Masyarakat juga sering menggunakan bedug sebagai pelengkap dalam pawai Ramadan, sehingga suasana bulan Ramadan semakin semarak.
2. Bermain Bleguran
Pada tahun 1970-an, masyarakat Jakarta menunggu waktu berbuka puasa dengan melakukan aktivitas sembahyang atau melakukan kegiatan berkelompok di kampung.
Baca Juga: Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Ramadan di Riau
Salah satu kegiatan berkelompok yang dilakukan warga kampung Jakarta adalah bermain bleguran.
Bleguran merupakan permainan yang terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai meriam dan bersuara keras.
Menjelang waktu buka puasa, para remaja akan pergi ke kebun-kebun untuk mencari bambu kentung sebagai bahan dasar pembuatan bleguran.
3. Nyekar
Tradisi nyekar juga termasuk tradisi masyarakat Jakarta menjelang masuknya bulan Ramadan.
Nyekar merupakan suatu kegiatan ziarah untuk mendoakan orang tua, keluarga, atau saudara yang sudah wafat.
Selain berdoa, para peziarah juga akan membawa bunga melati, mawar, dan air mawar yang nantinya ditaburkan di tanah pemakaman.
4. Nyorog
Nyorog merupakan tradisi masyarakat Jakarta yang sudah ada sejak tahun 1800-an.
Tradisi ini dilakukan dengan berbagi bingkisan makanan kepada saudara dan keluarga yang rumahnya berjauhan sebelum memasuki bulan Ramadan.
Hal ini dilakukan karena pada zaman dahulu masyarakat Jakarta, khususnya masyarakat Betawi tinggal berjauhan.
Baca Juga: 7 Tradisi Ramadan di Jawa Timur
Tradisi ini awalnya dikenalkan oleh para wali yang menyebarkan Islam di Jakarta.
5. Tidak Bekerja Selama Satu Bulan
Tradisi yang cukup unik bagi masyarakat Jakarta pada zaman dahulu adalah tidak bekerja selama satu bulan atau selama bulan Ramadan.
Hal ini dilakukan untuk lebih memfokuskan diri beribadah selama bulan Ramadan dan menghentikan semua pekerjaan.
Masyarakat Jakarta pada zaman dahulu menganggap mencari uang hanya 11 bulan saja dan satu bulannya digunakan untuk beribadah.
Nah, itu tadi beberapa tradisi Ramadan di Jakarta.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan tradisi nyekar? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Tonton juga video ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR