adjar.id - Ada beberapa cara memahami isi dongeng. Tahukah Adjarian apa saja itu?
Dongeng merupakan cerita karangan atau fiksi yang umumnya mengandung pesan moral.
Dongeng diceritakan turun-temurun dan beberapa dianggap sebagai cerita rakyat.
Oleh sebab itu, terdapat kepercayaan dan kebudayaan yang diangkat untuk cerita pada dongeng tertentu.
Contohnya dongeng asal mula Danau Toba dari Sumatra Utara yang mengandung ciri khas, budaya, kepercayaan, adat istiadat, dan kebiasaan yang berlaku di Sumatra Utara.
Nah, berikut beberapa cara untuk memahami isi dongeng.
Cara Memahami Isi Dongeng
1. Menentukan Dongeng yang akan Dibaca
Terdapat banyak jenis dongeng yang berasal dari Indonesia ataupun luar negeri.
Kita perlu menentukan terlebih dahulu dongeng apa yang ingin dibaca.
2. Membaca Dongeng dengan Saksama
Baca Juga: 7 Contoh Caption tentang Hari Dongeng Sedunia
Setelah menentukan dongeng tersebut, baca dongeng dengan saksama.
Pusatkan fokus kita kepada alur cerita dongeng. Dengan begitu, kita dapat memahami unsur intrinsik pada dongeng.
Unsur intrinsik pada dongeng di antaranya tema, tokoh, watak, alur, sudut pandang, latar belakang, hingga amanat yang ada pada dongeng ketika membaca dongeng tersebut.
3. Menentukan Ide Pokok Dongeng
Setelah memahami dongeng yang dibaca, kita bisa menentukan ide pokok dongeng tersebut.
Dengan memahami ide pokok tiap paragraf dongeng, maka kita akan memahami garis besar cerita tersebut.
4. Membaca Kembali Dongeng
Terkadang ketika mendapati dongeng yang tidak familiar dan mengangkat budaya yang asing, sehingga kita merasa kesulitan untuk memahami alur cerita.
Nah, tidak ada salahnya untuk membaca kembali dongeng tersebut, Adjarian.
Dengan membacanya kembali, kita bisa lebih teliti ketika ada bagian yang terlewat.
Kita juga akan lebih bisa memahami isi dongeng.
Baca Juga: Sejarah Hari Dongeng Sedunia
Itu dia empat cara memahami isi dongeng.
Coba Jawab! |
Apa saja unsur instrinsik dongeng? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Tonton juga video ini, yuk!
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR