Pada 7 Mei 1949, Perjanjian Roem-Royen antara Indonesia dan Belanda telah menyepakati pelaksanaan Konferensi Meja Bundar.
Konferensi Meja Bundar ini akan dilaksanakan di Den Haag, Belanda pada Desember 1949.
Sebelum melaksanakan Konferensi Meja Bundar, pemerintah Indonesia menilai perlu dilakukan persiapan strategi diplomasi dan konsolidasi.
Latar belakang tersebutlah yang kemudikan menyebabkan terjadinya Konferensi Inter Indonesia.
Konferensi Inter Indonesia ini melibatkan pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara bagian dalam Bijeenkomst voor Federaal Overlag atau BFO.
O iya, BFO sendiri dikenal sebagai negara boneka yang dibentuk oleh Belanda di wilayah Indonesia.
Nah, tujuan dari Konferensi Inter Indonesia adalah untuk menyamakan pandangan dan konsolidasi pandangan dari pihak Indonesia dan BFO untuk menghadapi Belanda.
Selain itu, BFO juga telah memunculkan simpati bagi bangsa Indonesia setelah adanya Agresi Militer II.
"Konferensi Inter Indonesia dilatarbelakangi oleh Perjanjian Roem-Royen yang akan dilanjutkan ke Konferensi Meja Bundar."
Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Konferensi Inter Indonesia dilaksanakan dua kali.
Konferensi Inter Indonesia I dilaksanakan pada 19 sampai 22 Juli 1949 di Yogyakarta, tepatnya di Hotel Tugu.
Baca Juga: Perjuangan-Perjuangan Diplomasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR