adjar.id - Dapatkah Adjarian menyebutkan dampak negatif penggunaan bahan bakar fosil?
Di dalam kehidupan sehari-hari, tidak sedikit kegiatan yang mengandalkan bahan bakar fosil.
Bahan bakar fosil terbentuk secara alami dari tumbuhan dan hewan yang terurai selama ratusan juta tahun.
Contoh bahan bakar fosil antara lain batu bara, minyak bumi, dan gas alam.
Di satu sisi bahan bakar fosil sangat menguntungkan karena membantu berbagai aspek kehidupan manusia.
Misalnya, sarana transportasi dapat beroperasi karena menggunakan bahan bakar minyak (BBM) yang merupakan hasil olahan bahan bakar fosil.
Namun, di sisi lain penggunaan bahan bakar fosil menimbulkan sejumlah dampak negatif, terutama bagi lingkungan.
Berikut beberapa macam dampak negatif penggunaan bahan bakar fosil bagi lingkungan.
1. Menyebabkan Perubahan Iklim dan Polusi yang Berbahaya
Penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan emisi gas rumah kaca yang berdampak pada peningkatan suhu di Bumi.
Saat bahan bakar fosil dibakar, berbagai emisi dihasilkan, salah satunya karbon dioksida.
Baca Juga: Hak dan Kewajiban terhadap Bahan Bakar Fosil
Karbon dioksida dalam jumlah yang besar dilepaskan ke atmosfer akan memerangkap panas dan menyebabkan terjadinya perubahan iklim.
Di samping itu, penggunaan bahan bakar fosil juga menghasilkan berbagai macam polutan, seperti jelaga dan kabut asap yang berbahaya bagi kesehatan.
Sebab, polutan tersebut meningkatkan risiko penyakit yang dapat berakibat fatal.
Contohnya stroke, penyakit jantung, kanker paru-paru, serta penyakit pernapasan lainnya.
2. Menyebabkan Pencemaran Air
Selain menyebabkan pencemaran udara, ada pula potensi pencemaran air dan tanah.
Misalnya pada insiden besar Deepwater Horizon BP berupa tumpahnya minyak sebanyak 4,9 juta barel di Teluk Meksiko.
Hal tersebut menggambarkan ketidakamanan ekstraksi, proses, serta transportasi bahan bakar fosil.
Selain itu, kasus seperti ledakan minyak dan gas juga mengontaminasi air tanah.
3. Merusak Tanah
Proses ekstraksi bahan bakar fosil memerlukan lokasi utama seperti tambang dan lahan yang luas untuk mendukung infrastrukturnya.
Baca Juga: 5 Negara Penghasil Batu Bara Terbesar di Dunia, Indonesia Masuk dalam Daftar?
Misalnya untuk akses jalan, jaringan pipa, lokasi pengolahan, penyimpanan limbah, dan sebagainya.
Hal tersebut akan sangat merusak tanah. Bahkan, saat proses ekstraksi telah selesai, tanah tersebut tidak akan pulih, Adjarian.
Nah, habitat yang rusak bahkan hilang tersebut merupakan dampak lingkungan yang buruk dan serius.
4. Menyebabkan Pengasaman Laut
Selain masuk ke atmosfer, emisi karbon dari penggunaan bahan bakar fosil juga berdampak bagi laut.
Saat laut menjadi lebih asam, maka kalsium karbonat bagi makhluk laut seperti tiram, lobster, dan lainnya juga semakin sedikit.
Hal tersebut akan berdampak besar bagi rantai makanan di laut.
Nah, itulah beberapa dampak negatif penggunaan bahan bakar fosil bagi lingkungan, Adjarian.
Coba Jawab! |
Mengapa penggunaan bahan bakar fosil dapat menyebabkan perubahan iklim? |
Petunjuk: Cek halaman 1 dan 2. |
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR