Karbon dioksida dalam jumlah yang besar dilepaskan ke atmosfer akan memerangkap panas dan menyebabkan terjadinya perubahan iklim.
Di samping itu, penggunaan bahan bakar fosil juga menghasilkan berbagai macam polutan, seperti jelaga dan kabut asap yang berbahaya bagi kesehatan.
Sebab, polutan tersebut meningkatkan risiko penyakit yang dapat berakibat fatal.
Contohnya stroke, penyakit jantung, kanker paru-paru, serta penyakit pernapasan lainnya.
2. Menyebabkan Pencemaran Air
Selain menyebabkan pencemaran udara, ada pula potensi pencemaran air dan tanah.
Misalnya pada insiden besar Deepwater Horizon BP berupa tumpahnya minyak sebanyak 4,9 juta barel di Teluk Meksiko.
Hal tersebut menggambarkan ketidakamanan ekstraksi, proses, serta transportasi bahan bakar fosil.
Selain itu, kasus seperti ledakan minyak dan gas juga mengontaminasi air tanah.
3. Merusak Tanah
Proses ekstraksi bahan bakar fosil memerlukan lokasi utama seperti tambang dan lahan yang luas untuk mendukung infrastrukturnya.
Baca Juga: 5 Negara Penghasil Batu Bara Terbesar di Dunia, Indonesia Masuk dalam Daftar?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR