adjar.id - Kerajaan Bima merupakan kerajaan bercorak Islam yang terletak di Nusa Tenggara Barat.
Kerajaan Bima merupakan salah satu kerajaan yang memiliki peran penting dalam sejarah perkembangan Islam di Kepulauan Nusa Tenggara.
Sebelum masuknya Islam di Bima, daerah ini sudah menjadi tempat perdagangan yang berkembang dengan sangat pesat.
Kerajaan Bima sebelum bercorak Islam merupakan kerajaan bercorak Hindu.
Nah, raja dari Kerajaan Bima yang pertama masuk Islam adalah Ruma Ta Ma Wada yang bergelar Sultan Bima I atau Sultan Abdul Kahir.
Sejak pemerintahan Sultan Bima I, Kerajaan Bima menjalin hubungan yang erat dengan Kerajaan Gowa.
Terlebih sejak perjuangan yang dilakukan Sultan Hasanuddin harus kandas akibat adanya Perjanjian Bongaya.
Raja pertama dari Kerajaan Bima adalah Indra Zamrut yang memulai masa kerajaan di daerah Bima.
O iya, sampai saat ini ada beberapa peninggalan Kerajaan Bima yang masih ada, Adjarian.
Apa saja, ya?
"Penyebaran agama Islam di Bima semakin luas setelah Kesultanan Gowa Tallo menaklukan beberapa wilayah di Nusa Tenggara."
Baca Juga: 5 Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo, Salah Satunya Benteng Somba Opu
Beberapa peninggalan Kerajaan Bima di Nusa Tenggara, yaitu:
1. Istana Asi Bou
Istana Asi Bou didirikan untuk menjadi tempat singgah sementara raja dan keluarganya karena Istana Asi Mbojo sedang diperbaiki.
Bentuk dari Istana Asi Bou ini seperti rumah panggung dengan dana pembangunan yang berasal dari kas kerajaan.
Selain itu, dana ini juga berasal dari uang pribadi Sultan Muhammad Salahuddin yang merupakan raja terakhir Kerajaan Bima.
2. Istana Asi Mbojo
Istana Asi Mbojo didirikan pada tahun 1888 dan digunakan kembali pada tahun 1929.
Istana Asi Mbojo ini digunakan sebagai tempat tinggal raja Bima dan keluarganya.
3. Masjid Al-Huwahiddin
Masjid Al-Huwahiddin didirikan karena masjid Sultan Muhammad Salahuddin sedang dalam kondisi rusak.
Masjid Al-Huwahiddin dibangun untuk tempat ibadah, pembajaran Islam, dan dakwah sementara.
Baca Juga: 5 Bentuk Peninggalan Kerajaan Ternate
4. Masjid Sultan Muhammad Salahuddin
Masjid ini sudah didirikan sejak tahun 1737 M pada masa pemerintahan Sultahan Abdul Kadim.
Kemudian, Sultan Muhammad Salahuddin memerintahkan kembali pembangunan setelah dirinya memerintah Kerajaan Bima.
Lalu, pada tahun 1990, anak dari Sultan Muhammad Salahuddin, yaitu Siti Maryam memperbaiki kembali masjid tersebut.
5. Rimpu
Rimpu merupakan kain busana wanita yang digunakan oleh para perempuan Islam di daerah Bima.
Rimpu sudah ada di Bima sejak abad ke-17 dan menjadi salah satu peninggalan budaya dari Kerajaan Bima.
"Peninggalan Kerajaan Bima adalah Istana Asi Bou, Istana Asi Mbojo, Masjid Al-Huwahiddin, Masjid Sultan Muhammad Salahuddin, dan Rimpu."
Nah, itulah Adjarian, lima peninggalan dari Kerajaan Bima yang merupakan kerajaan Islam di Nusa Tenggara.
Coba Jawab! |
Siapa raja Bima yang pertama masuk Islam? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR