adjar.id - Daerah aliran sungai atau DAS merupakan salah satu istilah yang berkaitan dengan sungai.
Sungai adalah massa air tawar yang mengalir secara alamiah mulai dari sumber air sampai ke muara.
Sumber air sungai umumnya berasal dari mata air yang keluar dari dalam tanah melalui celah-celah atau retakan batuan.
Nah, selain dari resapan air hujan, sumber air sungai juga dapat berasal dari pencairan es atau gletser, Adjarian.
Sementara badan-badan air yang bisa berfungsi sebagai muara sungai di antara laut, danau, atau sungai lainnya.
O iya, daerah aliran sungai adalah keseluruhan wilayah yang airnya berpelepasan pada sungai induk bersama dengan anak-anak sungainya jika terjadi hujan.
Dilansir dari buku Dinamika Hidrosfer, DAS adalah wilayah yang dikelilingi dan dibatasi oleh topografi berupa punggung bukit atau pegunungan.
Antara satu daerah aliran sungai dengan daerah aliran sungai yang lain biasanya dibatasi jalur punggungan yang berupa pegunungan atau perbukitan.
Wilayah pembatas dua DAS ini dikenal dengan sebutan Batas Pengaliran Sungai atau igir.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang tiga wilayah daerah aliran sungai, Adjarian.
"Daerah aliran sungai tidak hanya meliputi aliran airnya saja, tetapi meliputi bentang alam yang ada di sekitar aliran sungai."
Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Pola Aliran Sungai di Dunia yang Begitu Beragam
Secara umum, daerah aliran sungai berfungsi untuk menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen, unsur hara, dan mengalirkannya melalui anak-anak sungai.
DAS bisa dikatakan sebagai cekungan geohidrologi yang dibatasi oleh daerah tangkap air dan dialiri oleh suatu badan sungai.
Selain itu, DAS juga menjadi penghubung kawasan daratan di hulu dengan pesisir.
Karakteristik yang dimiliki oleh daerah aliran sungai membuat kondisi kawasan hulu bisa berdampak pada kawasan pesisir.
Secara umum, daerah aliran sungai terbagi menjadi tiga wilayah, yaitu:
Ciri khas yang menandai wilayah pengaliran bagian hulu antara lain:
- Biasanya merupakan daerah berbukit-bukit atau bergunung-gunung.
- Lembah sungai umumnya menyerupai huruf V dengan tebing yang curam karena aliran air sungai masih sangat deras sehingga proses erosi menggerus ke dasar sungai.
- Di sekitar badan sungai banyak dijumpai bongkah-bongkah batuan yang berukuran besar dan bersudut relatif runcing.
- Banyak terdapat jeram atau air terjun.
"Salah satu ciri kas wilayah daerah bagian hulu adalah umumnya merupakan daerah berbukit-bukit atau bergunung-gunung."
Baca Juga: Mengapa Sungai Berkelok-kelok? #AkuBacaAkuTahu
Ciri khas daerah aliran tengah di antaranya:
- Wilayah bagian tengah pada umumnya sudah merupakan kawasan dataran yang relatif landai.
- Kondisi wilayah yang landai memungkinkan proses erosi berlangsung ke arah vertikal dan lateral secara seimbang, sehingga bentuk lembah biasanya menyerupai huruf U.
- Di sekitar badan sungai banyak dijumpai batu-batu guling yang permukaannya relatif bulat dan ukurannya tidak sebesar batuan di wilayah hulu.
- Jeram dan air terjun sudah jarang dijumpai bahkan sudah tidak ada.
"Wilayah bagian tengah yang merupakan kawasan dataran dan relatif landai adalah salah satu ciri khas daerah aliran tengah."
Daerah pengaliran bagian hilir ditandai dengan ciri khas berupa:
- Merupakan kawasan yang sangat datar dan mendekati muara sungai.
- Aliran sungai sangat lamban.
- Banyak dijumpai aliran sungai yang berkelok-kelok atau meander.
- Banyak terdapat kali mati, yaitu aliran meander yang terpotong.
Baca Juga: 7 Sungai Terdalam di Dunia, Ada yang Kedalamannya Hingga 220 Meter
- Merupakan daerah dataran banjir yang cukup luas.
- Bentuk lembah sangat lebar.
- Banyak dijumpai bantaran sungai sebagai hasil sedimentasi lumpur dan pasir-pasir halus.
"Memiliki aliran sungai yang sangat lambat merupakan salah satu ciri khas daerah aliran hilir."
Itulah tiga wilayah daerah aliran sungai yang terbagi menjadi daerah aliran hulu, aliran tengah, dan aliran hilir.
Coba Jawab! |
Apa saja ciri khas daerah aliran hulu? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Geografi Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas X karya Bambang Utoyo.
Tonton juga video ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR