adjar.id - Ada sejumlah peninggalan Kerajaan Ternate yang masih dapat dijumpai sampai saat ini.
Kerajaan Ternate merupakan salah satu kerajaan Islam yang ada di Maluku Utara.
Kerajaan Ternate berdiri pada tahun 1257 M dan menjadi salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara.
Kerajaan Ternate mempunyai peran penting di kawasan timur wilayah Nusantara sejak bad ke-13 sampai abad ke-19.
Perdagangan rempah-rempah yang dilakukan dan kekuatan militernya membuat Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaan pada abad ke-16 M.
Pada masa ini jugalah, kekuasaan Kerajaan ternate mencakup ke wilayah Maluku, Sulawesi utara, tengah, dan timur, bagian selatan Filipina, sampai Kepulauan Marshall.
Saat mencapai puncak kejayaan, kerajaan ini dipimpin oleh Sultan Baabullah.
Berdasarkan Hikayat Ternate, turunan raja-raja di wilayah Maluku, termasuk Kerajaan Ternate berasal dari Jafar Sadik dari Arab.
Berdirinya Kerajaan Ternate meninggalkan berbagi peninggalan bersejarah yang masih ada hingga kini.
Nah, berikut berbagai bentuk peninggalan Kerajaan Ternate.
"Kerajaan Ternate mulai menganut agama Islam sejak Raja Kolano Marhum yang merupakan raja ke-18 naik takhta."
Baca Juga: 5 Peninggalan Kerajaan Banten, Salah Satunya Masjid Agung Banten
Masjid Sultan Ternate merupakan masjid yang ada di daerah perlintasan Sultan Khairun, Kelurahan Soa Siu, Ternate Utara.
Masjid inilah yang menjadi bukti bahwa pernah berdiri kerajaan Islam pertama di Indonesia Timur.
Kerajaan Ternate menganut Islam sejak raja ke-18 Kolano Marhum naik takhta memimpin kerajaan.
Lalu, Islam semakin berkembang di lingkungan kerajaan pada masa kejayaan Raja Zainal Abidin.
Pada masa Zainal Abidin inilah gelar raja yang awalnya bernama Kolano diganti menjadi Sultan.
Selain itu, ia juga menetapkan Islam sebagai agama resmi kerajaan dan membentuk syariat Islam.
Nah, Masjid Sultan Ternate ini juga dibuat pada masa pemerintahan Sultan Zainal Abidin pada abad ke-17.
Sultan Baabullah merupakan raja ke-24 dari Kerajaan Ternate yang berhasil membawa kerajaan tersebut mencapai puncak kejayaan.
Hal inilah yang membuat jasa Sultan Baabullah sebagai raja Kerajaan Ternate terus dikenang oleh masyarakat Ternate.
Sultan Baabullah wafat pada tahun 1583 dan jasadnya dimakamkan di Puncak Bukit Foramadiahi, Ternate.
Makam Sultan Baabullah berada tepat di bawah Pohon Momo yang memiliki ukuran sangat besar.
Baca Juga: 7 Peninggalan Kerajaan Demak, Salah Satunya Masjid Agung Demak
Masyarakat Ternate umumnya menyebut pohon tersebut dengan sebutan Pohon Dara.
Istana Kerajaan Ternate dibangun dengan gaya abad ke-19 yang berada di wilayah yang sama dengan Masjid Sultan Ternate.
Istana Kerajaan Ternate ini terdiri dari dua lantai yang mengelilingi perbentengan dan menghadap ke arah laut.
Pada halaman samping kanan depan istana terdapat pintu gerbang yang disebut dengan Ngara Upas.
Lalu, di bagian depan terdapat dua tangga yang masing-masing berjumlah 27 buah anak tangga.
Nah, di bagian pintu atas istana terdapat prasasti yang bertuliskan huruf arab yang berisikan tentang pendirian Kerajaan Ternate.
Benteng Tolukko merupakan salah satu benteng yang mempunyai sejarah bagi masyarakat Ternate.
Benteng Tolukko berada di Kelurahan Sangaji, Ternate Utara yang terletak di atas bukit batu.
Mahkota Sultan merupakan salah satu peninggalan yang ada di Istana Kerajaan Ternate.
Mahkota ini konon mempunyai rambut yang bisa tumbuh setiap waktu, Adjarian.
Untuk mencukur rambut tersebut, diperlukan adanya upacara yang disebut dengan Istampa yang dilakukan satu tahun sekali saat Iduladha.
Baca Juga: 5 Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai, Salah Satunya Lonceng Cakra Donya
Mahkota ini sudah ada sejak Raja Ternate pertama atau sekitar 500 tahun yang lalu.
"Peninggalan Kerajaan Ternate di antaranya Masjid Sultan Ternate, Makam Sultan Baabullah, Istana Kerajaan Ternate, Benteng Tolukko, dan Mahkota Sultan."
Itulah lima bentuk peninggalan Kerajaan Ternate yang masih ada sampai saat ini.
Coba Jawab! |
Sejak kapan Islam mulai berkembang pesat di Kerajaan Ternate? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR