adjar.id - Dalam menghadapi bencana banjir, diperlukan berbagai bentuk adaptasi bencana.
Adaptasi bencana ini dilakukan sebagai respons terhadap bencana yang pernah terjadi.
Adaptasi bencana adalah serangkaian upaya atau cara manusia untuk bertahan hidup dengan melakukan penyesuaian lingkungan.
Berbagai pola adaptasi muncul dalam berbagai bentuk yang bisa dilihat saat manusia mengubah perilakunya sesuai kondisi sekitar.
Hal tersebut juga berarti manusia bisa mengubah lingkungannya sesuai dengan keinginannya sendiri secara pribadi.
Demikian juga dengan bentuk adaptasi dari berbagai kondisi masyarakat dan bencana yang berbeda dapat menentukan keragaman bentuk adaptasinya, Adjarian.
Bagi masyarakat Indonesia, adaptasi terhadap bencana ini perlu dilakukan karena wilayah Indonesia rawan bencana yang membahayakan hidup.
Adanya kemampuan beradaptasi ditentukan oleh struktur pengambilan keputusan, kapasitas, dan ketersediaan teknologi.
Adaptasi bencana ini bisa dilakukan untuk bencana alam, bencana nonalam, dan juga bencana sosial.
Berikut bentuk-bentuk adaptasi bencana terhadap bencana banjir.
"Adaptasi bencana dilakukan agar bencana yang terjadi tidak terlalu menimbulkan dampak yang buruk bagi masyarakat."
Baca Juga: Mitigasi Bencana Banjir dan Kekeringan, Materi Geografi Kelas 11 Kurikulum Merdeka
Adaptasi yang dilakukan manusia dalam menghadapi bencana banjir meliputi berbagai tindakan.
Misalnya dengan melakukan perbaikan, perubahan, atau rekayasa dalam beberapa aspek kehidupan.
Bentuk adaptasi bencana terhadap bencana banjir di antaranya:
Adaptasi aktif adalah strategi optimalisasi sumber daya manusia untuk aktivitas kehidupan sehari-hari dalam menghadapi dinamika lingkungan.
Contohnya dengan menjadi tukang ojek perahu, meninggikan lantai rumah, membangun rumah menjadi dua lantai, dan lainnya.
Adaptasi pasif adalah strategi mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan yang bersifat pasif.
Contoh adaptasi pasif terhadap bencana banjir, yaitu pengetahuan perkiraan bulan hujan yang berisiko banjir, sehingga masyarakat dapat mempersiapkan diri.
Masyarakat petani yang menjadi korban banjir, mereka menerapkan pertimbangan untuk mendahulukan keselamatan atau safety first.
Adaptasi sosial saat menghadapi bencana banjir diwujudkan dalam bentuk gotong royong dan meningkatkan rasa solidaritas antarwarga.
masyarakat saling ikut membagi makanan, membantu mengevakuasi, membetulkan rumah, membuat posko pengungsian, dan lainnya.
Dalam menghadapi banjir, adaptasi ekonomi masyarakat meliputi bantuan gratis dari berbagai lembaga sosial.
Baca Juga: Memahami Mitigasi Bencana Banjir dan Contohnya
Misalnya bantuan berupa pakaian, makanan, dan lain sebagainya.
Nah, untuk mengurangi kerugian dan kerusakan pada perlengkapan rumah tangga, masyarakat akan menempatkan barang penting di tempat tinggi agar tidak tergenang air.
Ketika banjir datang, masyarakat akan mengadakan doa bersama.
Sebagian masyarakat masih ada yang melakukan sedekah bumi sebagai bentuk adat istiadat yang dipertahankan sampai saat ini.
"Bentuk adaptasi bencana terhadap banjir terbagi menjadi lima, yaitu adaptasi aktif, pasif, sosial, ekonomi, dan budaya."
Itulah berbagai bentuk adaptasi bencana terhadap bencana banjir yang dilakukan masyarakat.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan adaptasi aktif terhadap bencana banjir? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Geografi untuk SMA Kelas XI karya Budi Handoyo.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR