adjar.id - Ada beberapa cara melaksanakan pengendalian sosial
Pengendalian sosial dilakukan untuk mengatasi terjadinya penyimpangan sosial di masyarakat.
Pengendalian sosial merupakan suatu usaha yang dilakukan individu atau kelompok untuk mencegah penyimpangan sosial.
Jika pengendalian sosial tidak dilakukan, maka dapat memicu adanya berbagai tindakan penyimpangan, seperti tawuran, pencurian, dan sebagainya.
Dilansir dari laman Kemendikbud, pengendalian sosial pada dasarnya adalah mekanisme untuk mengarahkan anggota masyarakat dalam melaksanakan nilai dan norma sosial yang berlaku.
Hal ini akan mendorong seseorang agar tidak melakukan penyimpangan dan menghilangkan ataupun mengurangi penyimpangan tersebut.
Menurut Peter L. Berger, pengendalian sosial adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang.
Sementara Joseph S. Roucek mendefinisikan pengendalian sosial sebagai istilah kolektif yang mempunyai acuan terhadap proses yang sudah direncanakan.
Setiap individunya dianjurkan, dibujuk, atau dipaksa agar dapat menyesuaikan diri pada kebijakan dan nilai yang ada dalam kelompok masyarakat.
Nah, berikut cara melaksanakan pengendalian sosial.
"Tujuan adanya pengendalian sosial adalah untuk mengurangi penyimpangan sosial."
Baca Juga: 9 Pengertian Pengendalian Sosial Menurut Para Ahli
Penerapan aturan sosial dan pengendalian sosial bisa dilaksanakan dengan berbagai cara.
Pada prinsipnya berkisar pada cara-cara tanpa kekerasan atau persuasif ataupun dengan paksaan atau coersive.
Lalu, cara mana yang sebaiknya digunakan?
Hal itu tergantung pada siapa pengendalian sosial tersebut dilakukan dan dalam keadilan yang bagaimana akan dilaksanakan, Adjarian.
Nah, berikut beberapa cara melaksanakan pengendalian sosial.
1. Teknik Tanpa Kekerasan
Dalam masyarakat yang tenteram, cara persuasif atau tanpa kekerasan akan lebih efektif daripada penggunaan paksaan.
Hal ini karena di dalam masyarakat tenteram sebagian besar dari kaidah dan nilai sudah melembaga.
Namun demikian, meskipun tenteram, di suatu masyarakat pasti masih dijumpai berbagai warga yang melakukan penyimpangan.
Bagi orang-orang yang melakukan penyimpangan diperlukan suatu paksaan, agar tidak terjadi goncangan yang mengganggu ketenteraman yang sudah ada.
2. Teknik Paksaan
Baca Juga: Lembaga Pengendalian Sosial dalam Masyarakat
Pada masyarakat yang sedang mengalami perubahan diperlukan paksaan atau coersive.
Dalam keadaan seperti itu, pengendalian sosial membentuk berbagai kaidah baru untuk mengganti kaidah lama yang sudah goyah.
Cara-cara menggunakan kekerasan tetap ada batasnya, tidak selalu dapat diterapkan.
Biasanya kekerasan menimbulkan reaksi negatif yang selalu mencari kesempatan dan menunggu saat kontrol agen sosial dalam keadaan lemah.
3. Teknik Compulsion dan Pervasion
Dalam teknik compulsion diciptakan situasi sedemikian rupa sehingga seseorang terpaksa taat atau mengubah sikapnya.
Hal ini menghasilkan kepatuhan secara tidak langsung di dalam masyarakat.
Sementara teknik pervasion adalah norma atau nilai yang diulang-ulang penyampaiannya.
Harapannya bahwa hal tersebut masuk sebagai aspek bawah sadar seseorang.
Dengan demikian, maka orang tadi akan mengubah sikapnya sehingga serasi dengan hal-hal yang diulang-ulang penyampaiannya tersebut.
"Cara melaksanakan pengendalian sosial bisa dilakukan dengan teknik tanpa paksaan, teknik paksaan, serta teknik compulsion dan pervasion."
Baca Juga: Fungsi dan Sifat Pengendalian Sosial di Masyarakat
Itulah beberapa cara melaksanakan pengendalian sosial di masyarakat.
Coba Jawab! |
Cara pengendalian sosial apa yang dilakukan pada masyarakat yang tenteram? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X Karya Ruswanto.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR