adjar.id - Kebijakan moneter yang diterapkan suatu negara memiliki beragam instrumen dan jenisnya sendiri.
Uang mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian, karena tidak ada kegiatan ekonomi yang tidak memerlukan uang.
Maka dari itu, peredaran uang di masyarakat selalu dikendalikan atau diatur.
Tujuannya agar tidak memberikan dampak buruk bagi perekonomian negara, Adjarian.
Adanya peningkatan jumlah uang yang beredar akan mendorong terjadinya kenaikan harga.
Nah, dalam jangka panjang peningkatan jumlah uang tersebut bisa berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Sebaliknya, jika peningkatan jumlah uang beredar sangat rendah, maka dapat terjadi kelesuan kegiatan ekonomi sehingga kesejahteraan masyarakat menurun.
Latar belakang tersebutlah yang membuat bank sentral membuat kebijakan moneter.
Bank sentral di Indonesia, yaitu Bank Indonesia membuat kebijakan pengendalian jumlah uang beredar dalam perekonomian yang dikenal dengan kebijakan moneter.
Berikut instrumen dan jenis kebijakan moneter.
"Bank sentral di Indonesia memiliki wewenang dalam mengatur peredaran uang di Indonesia sesuai UU No.3 Tahun 2004."
Baca Juga: Tujuan Kebijakan Moneter yang Dilaksanakan Bank Sentral
Kebijakan moneter menurut bank Indonesia adalah kebijakan bank sentral dalam bentuk pengendalian besaran moneter yang meliputi peredaran uang, uang primer, kredit moneter, dan pengendalian suku bunga.
Tujuannya adalah agar negara dapat mencapai stabilitas ekonomi makro.
Indikator dari stabilitas ekonomi makro ini meliputi pertumbuhan ekonomi, rendahnya laju inflasi, dan penurunan pengangguran.
Selain itu, kebijakan moneter juga diartikan sebagai suatu kebijakan ekonomi yang menjadi bagian integral dari kebijakan ekonomi makro.
Kebijakan ini dilakukan dengan tujuan menjaga keseimbangan kegiatan ekonomi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
Nah, kebijakan moneter di setiap negara dikendalikan oleh otoritas moneter yang dalam hal ini adalah bank sentral.
Kebijakan moneter memiliki beberapa instrumen penting, yaitu:
1. Fasilitas Diskonto
Fasilitas diskonto adalah tingkat bunga yang ditetapkan pemerintah kepada bank umum yang meminjam uang kepada bank sentral.
Penetapan tingkat bunga yang dilakukan pemerintah ini bertujuan untuk mengatur jumlah uang yang beredar.
Nah, jika pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar, maka pemerintah akan menurunkan suku bunga pinjaman tersebut.
Baca Juga: 6 Peran dan Fungsi Bank Sentral
2. Operasi Pasar Terbuka
Operasi Pasar Terbuka atau OPT adalah instrumen kebijakan moneter tidak langsung yang memiliki peran penting.
Hal ini karena sifat OPT yang sangat fleksibel dibandingkan instrumen kebijakan moneter lainnya.
OPT dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar.
OPT dilakukan dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga milik pemerintah.
3. Rasio Cadangan Wajib
Saat minimum cadangan wajib berkurang, maka bank mempunyai lebih banyak uang yang bisa diedarkan di masyarakat melalui pinjaman.
Sebaliknya, jika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang yang beredar, maka pemerintah bisa menambahkan jumlah minimum cadangan wajib bank.
Sehingga, bank mempunyai uang yang lebih sedikit untuk diedarkan ke masyarakat.
"Instrumen kebijakan moneter terbagi tiga, yaitu fasilitas diskonto, operasi pasar terbuka, dan rasio cadangan wajib."
Bank Indonesia dalam mengambil keputusan tentang peredaran uang, menggunakan dua jenis kebijakan moneter, yaitu:
Baca Juga: Jawab Soal Mendefinisikan Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal
1. Kebijakan Moneter Ekspansif
Kebijakan moneter ekspansif adalah jenis kebijakan yang melakukan pengelolaan dan pengaturan peredaran uang dalam aktivitas ekonomi.
Tujuan utama dari kebijakan ekonomi moneter ekspansif adalah untuk meningkatkan peredaran uang di masyarakat.
Dengan begitu, roda perekonomian di masyarakat menjadi meningkat.
Wujud dari kebijakan moneter ekspansif ini dapat berupa peningkatan pembelian sekuritas pemerintah oleh bank Indonesia, Adjarian.
Selain itu juga melakukan penurunan suku bunga dan menurunkan persyaratan cadangan untuk bank.
Dampak yang diberikan dari jenis kebijakan ini bisa meningkatkan kegiatan bisnis atau daya beli konsumen dan mengurangi pengangguran.
2. Kebijakan Moneter Kontraktif
Kebijakan moneter kontraktif adalah kebijakan moneter yang diambil sebagai langkah untuk mengurangi peredaran uang di masyarakat saat inflasi.
Hal ini diwujudkan melalui penjualan obligasi pemerintah, peningkatan suku bunga bank, dan meningkatkan persyaratan cadangan untuk bank.
"Jenis kebijakan moneter yang diambil bank sentral, yaitu kebijakan moneter ekspansif dan kebijakan moneter kontraktif."
Baca Juga: Jawab Soal Kewenangan Bank Indonesia Selaku Pemegang Kekuasaan Moneter
Itulah beberapa instrumen dan jenis kebijakan moneter yang dilakukan Bank Indonesia sebagai bank sentral di Indonesia.
Coba Jawab! |
Apa saja instrumen kebijakan moneter? |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
---
Sumber: Buku Ekonomi Kelas 11 Kurikulum Merdeka untuk SMA Kelas XI Karya Yeni Fitriani dan Aisyah Nurjanah.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR