adjar.id - Validitas dalam penelitian sosial merupakan hal yang penting dalam usaha untuk mencapai tujuan penelitian.
Tujuan dari suatu penelitian sosial adalah untuk mencari kebenaran yang hanya didapatkan dengan menggunakan instrumen yang valid.
Maka dari itu, validitas merupakan esensi kebenaran hasil penelitian.
Kualitas data penelitian sosial sangat tergantung pada alat pengukur yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.
Jika alat yang digunakan tidak mempunyai validitas dan relibilitas yang tinggi, maka data yang sudah dikumpulkan tidak berguna.
Validitas dipandang sebagai konsep yang paling penting dalam penelitian, Adjarian.
Dalam setiap penelitian selalu dipertanyakan validitas dari alat yang digunakan.
Maka, instrumen yang valid harus mendapatkan perhatian dari setiap peneliti.
Nah, validitas terbagi dalam beberapa jenis.
Yuk, kita pelajari!
"Validitas adalah derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti."
Baca Juga: 5 Klasifikasi Jenis Data dalam Penelitian Sosial
Suatu alat pengukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat tersebut.
Misalnya untuk mengetahui berat suatu benda maka digunakan alat pengukur berupa timbangan.
Jenis-jenis validitas yang ada dalam suatu penelitian sosial, yaitu
1. Validitas Isi
Validitas isi adalah isi atau bahan yang diuji relevan dengan kemampuan, pelajaran, pengetahuan, latar belakang, atau pengalaman orang yang diuji.
Validitas isi didapatkan dengan mengadakan sampling yang baik, yaitu dengan memilih berbagai item yang representatif dari keseluruhan bahan.
Kesulitan yang biasanya dihadapi berkenaan dengan validitas ini adalah pemilihan item yang digunakan biasanya bersifat subjektif.
Artinya, pemilihan berdasarkan pada logika dari peneliti itu sendiri.
Maka dari itu diperlukan adanya kesesuaian tentang keseluruhan bahan dengan pilihan-pilihan item yang representatif.
2. Validitas Prediktif
Validitas prediktif adalah adanya kesesuaian antara ramalan atau prediksi tentang perilaku seseorang dengan perilaku yang nyata.
Baca Juga: Ciri-Ciri Topik Penelitian Sosial
Diharapkan suatu tes memiliki nilai prediktif yang tinggi.
Artinya, bahwa apa yang diprediksikan oleh tes tentang perilaku seseorang memang terbukti dilakukan oleh orang tersebut.
Alat pengukur yang dibuat oleh peneliti seringkali dimaksudkan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan.
3. Validitas Konstruk
Validitas konstruk digunakan jika kita melihat apakah gejala yang dites benar-benar hanya mengandung satu dimensi saja.
Jika ternyata gejala itu mengandung lebih dari satu dimensi, maka validitas tes itu diragukan kebenarannya.
Keuntungan dari validitas konstruk ini adalah kita bisa mengetahui berbagai komponen sikap atau sifat yang diukur dengan tes tersebut.
Nah, tes yang dilakukan biasanya berupa tes kepribadian untuk mengetahui perwujudan kelakuan manusia.
4. Validitas Eksternal
Validitas eksternal adalah jenis validitas yang didapatkan dengan mengorelasikan alat pengukur baru dengan tolak ukur eksternal yang berupa alat ukur valid.
Misalnya, untuk mengukur kualitas penduduk bisa dikorelasikan antara angka harapan hidup dengan angka kematian bayi.
Baca Juga: Jenis-Jenis Hipotesis dalam Penelitian Sosial
Jika kedua angka tersebut berkorelasi secara signifikan, maka kedua jenis pengukuran tersebut telah mempunyai validitas eksternal, Adjarian.
5. Validitas Budaya
Validitas budaya sangat penting bagi penelitian yang dilakukan di negara yang memiliki variasi suku bangsa.
Selain itu, penelitian yang dilakukan sekaligus di beberapa negara dengan alat ukur yang sama, juga akan menghadapi problem validitas budaya.
Suatu alat pengukuran yang sudah valid untuk penelitian di suatu negara, belum bentuk akan valid digunakan di negara lain yang mempunyai budaya berbeda.
6. Validitas Rupa
Validitas rupa tidak menunjukkan apakah alat pengukur mengukur apa yang diukur.
Tetapi hanya menunjukkan bahwa dari segi rupanya suatu alat ukur tampak mengukur apa yang ingin diukur.
Validitas ini sangat penting dalam pengukuran individu, seperti pengukuran bakat, keterampilan, dan kecerdasan.
"Validitas terbagi menjadi validitas isi, validitas prediktif, validitas konstruk, validitas eksternal, validitas budaya, dan validitas rupa."
Nah, itulah jenis-jenis validitas dalam penelitian sosial.
Baca Juga: Rancangan Penelitian Sosial: Tahapan, Syarat, dan Tujuan
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan validitas konstruk? |
Petunjuk: Cek halaman 3. |
---
Sumber: Buku Sosiologi untuk SMA dan MAK Kelas XII Karya Bondet Wrahatnala.
Source | : | Adjar.id |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR