adjar.id - Dalam penelitian berbasis konflik, terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan.
Konflik sosial yang terjadi di masyarakat perlu mendapatkan penanganan yang serius agar hubungan masyarakat bisa kembali berjalan dengan baik.
Maka dari itu, sebuah solusi tentu memerlukan data ataupun informasi yang relevan.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk memperoleh data terkait konflik tersebut bisa dilakukan melalui sebuah penelitian, Adjarian.
Penelitian dalam pemecahan konflik menggunakan beberapa alat bantu analisis yang diawali dengan topik dan merumuskan fokus yang akan diteliti.
Nah, tahap merumuskan fokus ini bisa diawali dengan membaca literatur dan melakukan prasurvei lapangan.
Akan tetapi jika penelitian berbasis konflik, maka topik dan tujuan yang akan diteliti sudah lebih jelas.
Hanya saja kita akan lebih fokus kepada identitas berbagai komponen kasus konflik yang akan diteliti.
O iya, konflik sosial bisa dianalogikan seperti fenomena gunung es yang muncul di permukaan, Adjarian.
Yuk, kita cari tahu teknik pengumpulan data dalam penelitian berbasis konflik berikut ini!
"Langkah awal dalam melakukan penelitian berbasis konflik ialah mengidentifikasi berbagai komponen konflik yang akan diteliti."
Baca Juga: 4 Jenis Klasifikasi Penelitian Sosial dalam Ilmu Sosiologi
Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Berbasis Konflik
Teknik pengumpulan data bisa dilakukan setelah peneliti melakukan identifikasi komponen konflik.
Pengumpulan data ini dilakukan untuk mengungkapkan realitas konflik yang tidak terlihat di permukaan.
Misalnya, akar masalah konflik, dampak laten yang ditimbulkan, dan pihak yang memprovokasi.
Sebelum mengumpulkan data, peneliti harus melakukan identifikasi sumber-sumber informasi yang perlu untuk diakses.
Dalam melakukan penelitian ini, penelitian bentuk kualitatif lebih tepat digunakan, Adjarian.
Hal ini karena informasi kronologis konflik sosial, perasaan, dampak konflik, dan pandangan dapat digali secara lebih mendalam.
Sehingga, peneliti bisa memperoleh gambaran utuh tentang kasus konflik yang sedang diteliti.
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang tepat digunakan dalam penelitian berbasis konflik, yaitu:
1. Observasi
Observasi bisa dilakukan dengan langsung mengunjungi lokasi konflik itu terjadi.
Baca Juga: Unsur dan Langkah-Langkah Metode Penelitian Kualitatif
Peneliti akan mencatat kondisi dan semua hal yang berkaitan dengan penelitian di lokasi tersebut.
Pada tahap ini, peneliti perlu memperhatikan keselamatan kerja di lapangan, misalnya dengan menggunakan peralatan keamanan yang memadai.
O iya, observasi juga bisa dilakukan setelah terjadinya konflik, yaitu untuk mengamati kondisi kehidupan masyarakat yang terlibat konflik.
2. Wawancara
Berbagai pihak yang penting untuk diwawancarai antara lain pelaku utama, saksi, korban, pihak berwenang, tokoh masyarakat, dan pejabat terkait.
Nah, peneliti membutuhkan pedoman atau instrumen butir pertanyaan sebelum melakukan wawancara.
Akan tetapi, saat di lapangan penggalian data sebagai informan akan lebih nyaman jika wawancara berlangsung natural dan mengalir apa adanya.
Dengan begitu, data-data berupa pemaparan perasaan, pengalaman, dan persepsi informasi bisa digali secara spesifik dan mendalam.
Meski begitu, peneliti tetap perlu membuat garis besar pertanyaan agar data yang diperoleh bisa fokus dan kelengkapannya bisa diidentifikasi dengan baik.
3. Diskusi Kelompok Terarah
Diskusi kelompok terarah dalam bahasa Inggris disebut dengan Focus Grup Discussion atau FGD.
Baca Juga: Peranan dan Sumber Masalah Penelitian Sosial
FGD juga bisa diartikan sebagai wawancara kelompok yang bertujuan untuk mengeksplorasi masalah yang spesifik.
Dalam sesi FGD, baiknya tidak menghadirkan banyak pihak, idealnya 7-15 orang agar mereka mendapatkan kesempatan berpendapat yang memadai.
Nah. FGD ini bisa dipandu oleh seorang notulen, moderator, dan dapat difasilitasi oleh pemateri.
4. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mencari sumber-sumber sekunder yang terkait dengan konflik dan catatan kegiatan selama pengumpulan data.
Dokumentasi ini berfungsi sebagai data yang mendukung hasil observasi dan wawancara.
Alat yang dibutuhkan dalam dokumentasi yaitu buku catatan, kamera, dan perekam suara.
Alat-alat itulah yang nantinya dapat memudahkan peneliti dalam proses pengumpulan data berbasis konflik.
"Teknik pengumpulan data yang tepat digunakan dalam penelitian berbasis konflik, yaitu observasi, wawancara, diskusi kelompok terarah, dan dokumentasi."
Nah, itulah Adjarian, beberapa teknik pengumpulan data yang tepat digunakan dalam penelitian berbasis konflik.
Coba Jawab! |
Bagaimana observasi dilakukan dalam penelitian berbasis konflik? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR