Selain itu, ide cerita juga dapat berasal dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar penulis atau menyadur dari cerita yang sudah ada, seperti cerpen, novel, cerita rakyat, dan lain sebagainya.
4. Menentukan Alur Cerita
Tahap selanjutnya yaitu menentukan alur cerita di mana penulis mulai menyusun kerangka cerita.
Alur berdasarkan arah gerak cerita terbagi menjadi tiga, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran.
Ada enam tahap perkembangan alur drama, yaitu eksposisi, konflik, komplikasi, krisis, resolusi, dan keputusan.
5. Menentukan Tokoh dan Karakternya
Dalam membuat teks drama, kita membutuhkan tokoh untuk memerankan cerita yang akan ditulis pada teks.
Ada dua jenis tokoh dalam teks drama yang harus ditentutkan, yaitu tokoh protagonis yang menjadi tokoh utama dan tokoh antagonis yang menjadi penentang tokoh utama.
Selain itu, kita juga perlu menentukan karakter yang khas dari setiap tokoh yang ditulis agar dapat memicu konflik pada cerita.
Selanjutnya kita bisa memberikan nama sesuai dengan latar belakang kehidupan sosial tokoh yang diciptakan agar membedakan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya.
6. Menentukan Latar Cerita
Baca Juga: 6 Jenis Drama dalam Bahasa Indonesia
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR