adjar.id - Saat melakukan suatu hal atau berkunjung ke suatu tempat, apakah Adjarian tiba-tiba seperti merasa pernah melakukan hal tersebut?
Jika pernah, fenomena ini disebut dengan istilah "dejavu".
Istilah "dejavu" berasal dari bahasa Prancis "déjà vu" yang berarti sudah terlihat".
O iya, istilah ini dikenalkan oleh seorang psikolog asal Prancis bernama Emile Boirac pada tahun 1876.
Banyak orang mengira dejavu adalah peristiwa yang pernah kita alami di kehidupan lampau.
Berbagai kemungkinan memang bisa saja terjadi, Adjarian.
Namun, ada penjelasan ilmiah yang kemudian mendeskripsikan dejavu sebagai salah satu fenomena unik pada otak.
O iya, ternyata, selain dejavu masih banyak lagi fenomena lain yang mungkin pernah kita alami, lo.
Simak selengkapnya di bawah ini, yuk!
Macam-Macam Fenomena Otak Selain Dejavu
1. Déjà entendu = Pernah mendengar
Baca Juga: Apa Itu Dejavu?
2. Déjà éprouvé = Pernah mengalami
3. Déjà fait = Pernah meneyelesaikan
4. Déjà pensé = Pernah dipikirkan
5. Déjà raconté = Pernah diceritakan
6. Déjà senti = Pernah tercium atau merasa emosional
7. Déjà su = Pernah diketahui (tentang pengetahuan)
8. Déjà trouvé = Pernah ditemukan
9. Déjà vécu = Pernah dijalani
10. Déjà voulu = Pernah diinginkan
Apa yang Terjadi pada Otak pada Saat Dejavu?
Adjarian, dejavu ternyata juga dialami oleh manusia dengan otak yang sehat.
Baca Juga: Bisa Tingkatkan Kemampuan Otak, Ini 3 Cara Melatih Tangan Nondominan
Namun, fenomena ini lebih sering dirasakan oleh orang yang memiliki gangguan neurologis.
Orang yang sering mengalami dejavu menunjukkan kadar materi abu-abu yang lebih sedikit.
Apa itu materi abu-abu?
Materi abu-abu adalah lapisan terluar otak yang bertanggung jawab untuk mengendalikan gerakan, memori, dan juga emosi.
Nah, semakin banyak materi abu-abu pada otak, maka semakin efektif dan semakin jarang mengalami dejavu.
Pada orang-orang yang memiliki masalah neurologi, terdapat tiga bagian otak yang bakal terpengaruh, yakni hippocampus, gyrus parahippocampal, dan neokerteks temporal.
Fenomena dejavu adalah pertanda abnormal dalam lobus temporal medial, yang mengatur pemorosesan memori, terutama memori visual.
Maka dari itu, orang-orang dengan epilepso, kecemasan, skizofrenia, dan demensia vaskular lebih sering mengalami dejavu daripada orang yang sehat.
Namun, jika kita pernah mengalami dejavu, bukan berarti ada suatu pertanda penyakit.
Hal ini mungkin saja terjadi karena kita sedang mengalami stres atau lelah. Stres dan kelelahan dapat memengaruhi memori jangka panjang dan pendek.
Demikianlah informasi tentang macam-macam fenomena otak dan penjelasannya.
Baca Juga: Indra Apa yang Paling Erat Hubungannya dengan Ingatan?
Coba Jawab! |
Apa arti kata "déjà vu"? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR