Apa itu OCD atau Obssessive Complusive Disorder?

adjar.id - Ada banyak penyebab yang mengakibatkan mental manusia bermasalah.

Salah satu contoh gangguan mental yang umum ditemui adalah OCD.

Sudah pernah mendengar istilah OCD?

OCD adalah gangguan mental yang umum disebut dengan obsesif-komplusif. Orang dengan OCD cenderung melakukan hal kompulsif untuk meredakan rasa cemasnya.

Yuk, kita pelajari lebih lanjut tentang OCD di bawah ini!

Apa Itu OCD?

OCD atau obssessive complusive disorder merupakan gangguan yang mengakibatkan ketakutan yang tidak diinginkan terjadi.

Hal ini membuat para pengidapnya melakukan hal berulang dan berperilaku kompulsif.

Obsesi yang berlebihan ini tentu mengganggu aktivitas dan menyebabkan penderitaan yang cukup berat.

Setiap kali para penderita mencoba untuk menghentikan perilakuknya, justru berpotensi meningkatkan kecemasan dalam dirinya.

Pada akhirnya, para penderita akan terdorong untuk melakukan tindakan yang kompulsif untuk meredakan kecemasan dan stres.

Baca Juga: Apakah Semua Orang Memiliki Fobia?

Contohnya ketika seseorang takut terkontaminasi kuman.

Orang yang takut terkontaminasi kuman akan memiliki kecenderungan mencuci tangan terus-menerus hingga dirinya merasa tenang.

Akibatnya, tangan pun menjadi kering hingga pecah-pecah,

Upaya selalu dilakukan untuk meredakan kecemasan, tetapi gangguan tersebut akan terus datang kembali.

Penyebab OCD

Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan OCD?

Sampai saat ini para dokter masih belum yakin apa saja faktor yang menyebabkan OCD.

Namun, OCD bisa semakin memburuk apabila penderita mengalami stres.

O iya, seorang penderita OCD dapat terjadi akibat faktor risiko yan mendukung.

Berikut faktor risiko OCD seperti dilansir dari Kompas.com, pada Jumat (16/12/2022).

1. Saudara kandung, orang tua, atau anak dengan OCD.

Baca Juga: 5 Manfaat Meditasi untuk Mental Anak, Salah Satunya Mengurangi Stres

2. Depresi dan kecemasan.

3. Perbedaan fisik di bagian tertentu dari otak.

4. Riwayat pengalaman yang tidak baik, seperti perundingan.

5. Trauma.

Nah, itulah penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan OCD.

Bila Adjarian mengalami hal demikian, jangan khawatir dan langsung mendiagnosa secara pribadi, lebih baik dikonsultasikan kepada psikolog atau psikiater terlebih dahulu.