Dalam diferensiasi sosial, tidak dikenal adanya tingkatan atau lapisan, seperti pembagian kelas atas, menengah, dan bawah.
Pembedaan yang ada dalam diferensiasi sosial didasarkan atas latar belakang sifat dan ciri yang tidak sama dalam masyarakat, seperti klan, etnis, dan agama.
Nah, kesemuanya itu disebut dengan kemajemukan sosial, sedangkan pengelompokan berdasarkan jenis kelamin dan profesi disebut dengan heterogenitas sosial.
Nah, ciri dasar diferensiasi sosial dalam masyarakat, yaitu:
Pada diferensiasi sosial, ciri fisik ini merupakan ciri yang berhubungan dengan warna kulit, ras, bentuk rambut, warna mata, bentuk hidup, dan lain sebagainya.
Intinya, ciri fisik pada diferensiasi sosial ini bisa terlihat dengan jelas karena tampak dari luar perbedaannya pada setiap individu.
Setiap ciri fisik pada masing-masing individu mempunyai kekhasan ataupun keunikannya tersendiri yang bisa menjadi pembeda satu dengan lainnya.
Maka dari itu, perbedaan pada setiap individu tidak bisa dijadikan sebagai faktor penentu dari ras yang lebih tinggi atau lebih baik, Adjarian.
Ciri sosial pada diferensiasi sosial merupakan ciri yang mempunyai hubungan dengan fungsi individu pada aspek kehidupan di masyarakat.
Fungsi dari ciri sosial ini berkaitan dengan profesi atau pekerjaan yang dimiliki oleh setiap individu.
Segala jenis profesi atau pekerjaan yang dimiliki oleh setiap individu mempunyai fungsinya masing-masing.
Baca Juga: Konsekuensi Adanya Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR