adjar.id - Adjarian, kali ini kita akan kembali membahas soal-soal cerita bergambar berjudul "Itam dan U".
Soal-soal tersebut ada di buku Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka kelas VII, halaman 148.
Cerita bergambar adalah cerita yang dikemas dalam bentuk tulisan dilengkapi dengan ilustrasi gambar tokoh dan peristiwa.
Ilustrasi gambar berfungsi supaya pembaca dapat merasakan suasana dengan lebih dalam.
Nah, cerita "Itam dan U" ini mengisahkan kesedihan tokoh bernama "Itam".
Daerah yang ditinggali Itam mengalami tsunami yang menyapu bersih bangunan dan orang-orang.
Itam kehilangan banyak orang yang disayanginya, termasuk orang tua dan sahabatnya.
Nah, tugas kita adalah menyimak cerita dengan baik dan menjawab soal seputar cerita bergambar tersebut untuk nomor 1 sampai 4.
Berikut pembahasan soal tersebut untuk referensi.
Kegiatan 2: Memahami Suasaana Cerita dan Emosi Tokoh dalam Cerita Bergambar
Diskusikanlah pertanyaan berikut ini dengan teman kalian!
1. Siapakah Itam dan U pada cerita di atas?
Jawaban: Itam adalah seorang tokoh anak laki-laki yang menjadi pemeran utama dalam cerita, ia kehilangan keluarga dan sahabatnya akibat tsunami.
Sementara itu, U adalah nama yang diberikan Itam untuk pohon kelapa yang menyelamatkannya saat bencana tsunami datang.
2. Bencana apakah yang dialami Itam pada cerita ini?
Jawaban: Bencana yang dialami pada cerita tersebut adalah tsunami.
3. Pada bab berapa bencana ini dikisahkan?
Jawaban: Bencana mulai dikisahkan pada bab 1.
4. "Tidak, Itam tidak merasa baik-baik saja. Dia mengelak dari pelukan Cik Lam."
Ini adalah salah satu kalimat pada Bab 2. Mengapa Itam merasa
demikian?
Jawaban: Itam tidak merasa baik-baik saja sebab sejauh mata memandang ia belum menemukan orang tuanya dan sahabatnya yang bernama Micel.
Selain itu, ia juga sangat merasa ketakutan karena sudah tiga hari tersangkut di pohon.
Baca Juga: Jawab Soal Menulis Rancangan Teks Berita, Buku Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Kelas VII
Nah, itulah pembahasan soal seputar cerita bergambar "Itam dan U".
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR