Konsekuensi Adanya Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

adjar.id – Adanya stratifikasi dan diferensiasi sosial dalam masyarakat memiliki beberapa konsekuensi.

Stratifikasi dan diferensiasi sosial terjadi karena adanya struktur sosial yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat.

Struktur sosial inilah yang kemudian menyebabkan adanya perbedaan dalam stratifikasi dan diferensiasi sosial, Adjarian.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai konsekuensi adanya stratifikasi dan diferensiasi sosial yang menjadi materi Sosiologi kelas 11 SMA.

Stratifikasi sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis.

Perwujudan dari stratifikasi sosial ini adalah adanya kelas-kelas sosial lebih tinggi dan kelas sosial yang lebih rendah.

Selama pada masyarakat terdapat sesuatu yang dihargai, maka hal itu akan menjadi bibit untuk menumbuhkan adanya stratifikasi sosial.

Sementara diferensiasi sosial adalah pengelompokan masyarakat ke dalam atribut secara horizontal, seperti ras, etnis, atau suku bangsa, agama, klan, profesi, dan jenis kelamin.

Diferensiasi sosial bisa juga berlandaskan status sosial, dalam arti setiap unsur sosial tersebut statusnya sama atau sederajat.

Adanya perbedaan sosial di masyarakat akan mengisi setiap kedudukan yang tersedia sesuai haknya masing-masing.

“Perbedaan ras yang dimiliki manusia merupakan salah satu bentuk diferensiasi sosial di masyarakat.”

Baca Juga: Pengaruh Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial, Materi Sosiologi Kelas 11 SMA

Konsekuensi Stratifikasi Sosial

Dalam tindakan dan interaksi sosial, stratifikasi sosial mempunyai dua unsur pokok, yaitu status dan peranan.

Status dan peran mempunyai hubungan yang erat dan sulit untuk dipisahkan karena merupakan unsur penentu bagi penempatan seseorang dalam strata di masyarakat.

Status atau kedudukan dapat memberikan pengaruh, kehormatan, dan kewibawaan pada seseorang.

Sementara peranan merupakan sikap atau tindakan seseorang yang mengandung status dalam kehidupan masyarakat.

Dalam masyarakat, adanya perbedaan status dan peran sosial akan menimbulkan perbedaan perilaku yang terlihat dalam gaya hidup, terutama dalam hal-hal berikut.

1. Cara berpakaian

- Kelas atas berkecenderungan berpakaian yang mengacu pada karya perancang model terkenal.

- Kelas menengah cenderung berpakaian yang mengacu pada karya perancang mode dalam negeri.

- Kelas bawah berorientasi pada pakaian jadi.

2. Cara Berkendara

- Kelas atas berkendara mobil pribadi yang mewah dengan sopir pribadi.

Baca Juga: 6 Bentuk Stratifikasi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

- Kelas menengah berkendara mobil yang sederhanya dengan menyetir sendiri.

- Kelas bawah berkendara dengan menggunakan kendaraan umum.

3. Cara Bermukim

- Kelas atas tinggal di perumahan dan apartemen mewah.

- Kelas menengah tinggal di kompleks perumahan KPR yang layak huni.

- Kelas bawah tinggal di kompleks perumahan tipe 21 atau rumah sederhana yang berada di bawahnya.

4. Cara Berekreasi

- Kelas atas berekreasi ke luar negeri.

- Kelas menengah berekreasi ke daerah tujuan wisata dalam negeri.

- Kelas bawah berekreasi ke lokasi hibungan lokal di daerah sendiri.

“Gaya hidup yang dimilki seseorang didasarkan atas status dan perananya di masyarakat.”

Baca Juga: 4 Bentuk Diferensiasi Sosial Berdasarkan Parameter Sosiokultural

Konsekuensi Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial adalah pengelompokan penduduk ke dalam kela-kelas sosial secara horizontal yang didasarkan oleh unsur-unsur kehidupan sosial.

Unsur-unsur kehidupan sosial ini meliputi ras, suku bangsa, agama, usia, profesi, dan jenis kelamin.

Pengelompokan tersebutlah yang kemudian menimbulkan adanya perbedaan-perbedaan sosial yang dimanifestasikan dalam bentuk ketimpangan sosial.

Nah, apa saja contoh ketimpangan sosial akibat adanya diferensiasi sosial?

Beberapa contohnya adalah:

1. Diskriminasi ras, profesi, dan jenis kelamin.

2. Etnosetrisme, yaitu pandangan bahwa kelompok sendiri merupakan pusat segalanya dan kelompok lain selalu dibandingkan dan dinilai berdasarkan standar kelompok sendiri.

3. Disharmoni kehidupan agama, yaitu adanya fanatisme yang berlebihan yang menyebabkan rendahnya kesadaran dan toleransi beragama.

4. Benturan kepentingan antargolongan yang mengarah pada terjadinya konflik dan pertentangan akibat persaingan yang tidak sehat.

"Terdapat konsekuensi dari adanya stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial."

Nah, itulah konsekuensi stratifikasi dan diferensiasi sosial yang terjadi di kehidupan masyarakat, Adjarian.

Baca Juga: Contoh Soal Materi Diferensiasi Sosial serta Jawaban dan Penjelasannya