Baca Juga: Jawab Soal Bahasa Indonesia Kelas XI Bab 3 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3 No. 3 a-e
- Latar suasana yang terbangun dalam cerpen ialah menegangkan dan terdapat banyak plot twist atau kejutan-kejutan.
Oleh karena latar cerpen tersebut merupakan masa revolusi yang banyak terjadi peperangan di setiap kubu, maka cerpen terasa sangat menegangkan.
Penulis berhasil menggambarkan peristiwa pada masa itu dari sudut pandang anak sekolah dengan kejutan-kejutan yang sulit diprediksi dari tokoh Tukang Cukur.
g. Gaya bahasa adalah bagaimana pengarang menggunakan bahasa yang tepat sehingga bisa menampilkan suasana, seperti sedih, gembira, menyeramkan, romantis, atau suasana penuh sindiran.
Penggunaan bahasa yang tepat akan membuat penggambaran suasana yang mendukung jalan cerita.
Analisislah bagaimana gaya bahasa digunakan dalam cerpen “Tukang Cukur” sehingga mampu menggambarkan suasana dalam cerpen dengan baik? Berikan bukti yang mendukung jawabanmu!
Jawaban: Gaya bahasa yang digunakan penulis dalam menulis cerpen “Tukang Cukur” sangat tepat karena pembaca bisa merasakan suasana yang terjadi pada masa itu.
Suasana tegang dan gambaran kecemasan orang-orang yang ada di tengah perang pada masa itu bisa dirasakan oleh pembaca.
Hal ini terlihat pada kalimat:
"Setelah Kudus ditinggal oleh pasukan Siliwangi, pada suatu hari, ketika fajar hampir tiba, seluruh Kota Kudus terasa bergetar-getar, langit dilalui pesawat cocor merah yang terbang sangat rendah, datang dan pergi, datang dan pergi lagi."
h. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Amanat biasanya disampaikan oleh penulis secara tersirat.
Baca Juga: Jawab Soal Bahasa Indonesia Kelas XI Bab 3 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3 No. 3 f-j
Jelaskan dengan kalimat yang baik apa amanat yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca!
Jawaban: Dalam cerpen “Tukang Cukur” mengandung amanat bahwa memiliki sikap oportunis seperti Tukang Cukur adalah sesuatu yang tidak baik.
Sikap oportunis berarti mementingkan kepentingan pribadi atau diri sendiri dengan menggunakan tipu daya atau tipu muslihat.
Hal tersebut cepat atau lambat akan terbaca dan merugikan diri sendiri.
Nah, itulah pembahasan soal seputar unsur intrinsik pada cerpen berjudul "Tukang Cukur’’ karya Budi Darma.
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR