Latar Belakang Terjadinya Perlawanan Pattimura di Saparua
Perlawanan Pattimura di Saparua terjadi pada 15 Mei 1817 yang dimulai dengan menghancurkan kapal-kapal Belanda di Pelabuhan.
Para pejuang Maluku kemudian pergi menuju Benteng Duurstede, yang ternyata di sana sudah berkumpul pasukan Belanda.
Kemudian pecahlah pertempuran antara para pejuang Maluku melawan para pasukan Belanda.
Perlawanan para pejuang Maluku dipimpin oleh Pattimura bersama Cristina Martha Tiahahu, Thomas Pattiwail, dan Lucas Latumahina.
Latar belakang terjadinya perlawanan tersebut terdiri dari banyak faktor, di antaranya:
1. Ketatnya kebijakan monopoli perdagangan, kerja paksa, dan pelayaran hongi yang membuat rakyat Maluku menderita.
2. Rencana penghapusan sekolah desa dan pemberhentian guru oleh Belanda untuk menghemat anggaran.
3. Pemaksaan dari Belanda kepada rakyat untuk menyediakan ikan asin, kopi, dan garam bagi kapal-kapal perang Belanda di Ambon.
4. Hasil bumi harganya diturunkan sedangkan pembayarannya selalu ditunda oleh Belanda.
5. Paksaan kepada para pemuda Maluku untuk menjadi serdadu Belanda di luar Maluku.
Baca Juga: Perjuangan Bung Tomo, Pahlawan di Balik Pertempuran 10 November 1945
6. Sikap arogan dan sewenang-wenang dari Residen Saparua.
7. Permasalahan dalam peredaran uang kertas yang mengganti uang logam, membuat rakyat semakin sulit kehidupannya.
Pertempuran yang terjadi di Saparua ini berlangsung sampai Agustus 1817 dan Partimura menggunakan strategi perang gerilya.
Itulah pembahasan soal seputar latar belakang terjadinya perlawanan Pattimura di Saparua, Adjarian.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR