adjar.id – Masa kolonialisme dimulai dari masuknya bangsa Barat ke nusantara.
Posisi geografis nusantara berada di jalur perdagangan internasional, yaitu antara negara Tiongkok dan India.
Posisi yang menguntungkan ini membuat para pedagang dari Eropa datang ke nusantara untuk melakukan perdagangan.
Para pedagang dari Eropa seperti Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris silih berganti datang untuk menguasai nusantara yang menjadi sumber rempah-rempah.
Rempah-rempah merupakan salah satu komoditas yang sangat mahal di pasar internasional.
Belanda bahkan sampai membentuk kongsi dagang yang bernama VOC untuk menguasai wilayah nusantara.
Dalam buku Sejarah kelas 11 Kurikulum Merdeka, terdapat soal essai pada bagian Asesmen, halaman 47.
Soal tersebut memuat lima pertanyaan mengenai masa kolonialisme dan perlawanan bangsa Indonesia.
Nah, kali ini kita akan membahas soal tersebut, Adjarian.
Pembahasan soal tersebut dapat Adjarian jadikan sebagai referensi.
Yuk, simak pembahasannya berikut ini!
Baca Juga: Kebijakan Kolonialisme Inggris pada Bidang Ekonomi
Essai Asesmen
1. Interaksi bangsa-bangsa di nusantara dengan berbagai bangsa asing dalam jalur rempah telah menjadikan nusantara sebagai melting pot kebudayaan.
Sebutkan 3 contoh adopsi dan akulturasi kebudayaan jalur rempah yang bisa ditemui di masa kini!
Jawaban: Tiga contoh adopsi dan akulturalasi kebudayaan jalur rempah yang masih bisa ditemui saat ini di antaranya berupa bahasa, sistem penanggalan, dan bangunan candi.
2. Bagaimana keterkaitan antara jatuhnya Konstatinopel 1453 dengan perjumpaan bangsa Indonesia dengan bangsa Eropa di jalur rempah?
Jawaban: Konstatinopel merupakan salah satu pusat perdagangan di Laut Tengah pada abad pertengahan.
Jatuhnya kota ini ke tangan Turki Usmani membuat perdagangan Eropa mengalami kesulitan dalam menjalankan usahanya, termasuk dalam perdagangan rempah.
Oleh karena itu, orang-orang Eropa kemudian berusaha untuk melakukan pelayaran untuk mencari sumber rempah sampai ke kepulauan nusantara.
Nah, dari sinilah kemudian terjadi interaksi atau perjumpaan bangsa Indonesia dengan bangsa Eropa dalam perdagangan rempah.
3. Bagaimana dinamika hubungan saudagar dan penguasa lokal di nusantara sebelum datangnya bangsa Eropa?
Jawaban: Sebelum kedatangan bangsa Eropa, telah banyak saudagar dan penguasa lokal di nusantara.
Baca Juga: Kumpulan Soal SBMPTN, Jawaban, dan Penjelasan, Kolonialisme Barat dan Jepang
Para saudagar ini mempunyai kekuasaan, kekayaan, dan kemampuan melakukan penjajahan bahkan perlawanan terhadap dominasi asing yang ingin menguasai nusantara.
Hubungan politik antara kerajaan-kerajaan besar dan saudagar-saudagar yang berada di bawah kekuasaannya adalah untuk mendapatkan perlindungan dari penguasa lokal.
Penguasa lokal mendapatkan pembayaran berupa upeti atau komoditi perdagangan.
Namun, jika penguasa lokal tidak bisa memberikan perlindungan, maka para saudagar ini bisa dengan mudah berpindah dan mencari perlindungan dari kerajaan atau penguasa lokal lainnya.
4. Bagaimanakah karakteristik perlawanan terhadap Belanda sebelum dan sesudah abad ke-19?
Jawaban: Sebelum abad ke-19, perlawanan terhadap Belanda dilakukan kepada VOC yang melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah di Sulawesi dan penguasaan Batavia.
Sementara setelah abad ke-19, perlawanan rakyat dilakukan karena sikap Belanda yang ingin menguasai wilayah nusantara.
Sejumlah perlawanan dilakukan di beberapa daerah, seperti di Pulau Jawa, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Bali.
Akan tetapi, secara keseluruhan perlawanan terhadap Belanda sebelum dan sesudah abad ke-19 masih bersifat kedaerahan.
5. Mengapa Belanda mendirikan STOVIA pada awal abad ke-20?
Jawaban: Belanda mendirikan STOVIA karena beberapa hal, di antaranya karena adanya penerapan politik etis atau politik balas budi di awal abad ke-20.
Baca Juga: Dampak Perkembangan Kolonialisme dalam Bidang Pendidikan di Indonesia
Selain itu, sebelum abad ke-20 juga terjadi wabah penyakit menular sehingga pemerintah kolonial berusaha memperluas layanan kesehatan di kalangan bumiputera.
Nah, itulah pembahasan soal essai Asesmen tentang kolonialisme yang terjadi di nusantara.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR