adjar.id - Adjarian, belakangan ini terjadi lonjakan kasus COVID-19 di beberapa negara akibat munculnya sub-varian XBB.
XBB sendiri adalah sub-varian Omicron terbaru.
Adapun negara-negara yang terdampak varian XBB adalah Singapura, India, Australia, Bangladesh, India, dan Jepang.
Nama XBB sebenarnya bukan nama resmi dari WHO, Adjarian, melainkan nama yang digunakan peneliti dan lembaga kesehatan.
Baru-baru ini, lonjakan kasus COVID-19 akibat sub-varian Omicron XBB terjadi di Singapura.
Terdapat sekitar 9.000 kasus COVID-19 hanya dalam kurun waktu 19 hari saja.
Meski begitu, kasus Omicron XBB belum ditemukan di Indonesia hingga saat ini.
Hal tersebut membuat kita dapat belajar pengalaman dari negara lain dengan menerapkan protokol kesehatan lebih ketat lagi.
Sebenarnya, apa itu carian XBB? Seberapa bahaya sub-varian tersebut?
Varian XBB merupakan strain BA.2.10, yang pertama kali muncul di India pada Agustus 2022 silam.
Satu hal yang menjadi pertanyaan, apakah varian baru ini semenular varian-varian sebelumnya?
Baca Juga: Benarkah Varian Baru Omicron Lebih Menular?
Yap! Menurut hasil pengamatan dari negara-negara yang sedang mengamali gelombang baru, varian XBB juga menular seperti varian sebelumnya, bahkan lebih cepat menular.
Namun, penyakit yang ditimbulkan tidak lebih parah.
Berdasarkan pertanyaan Kementerian Keseharan Singapura, vaian XBB ini mungkin dapat meningkatkan infeksi ulang.
Hal ini dapat diketahui dari adanya 17% kasus infeksi ulang yang terjadi pada bulan lalu.
Untuk itu, perlu menjaga vaksinasi tetap mutakhir untuk melindungi diri dari infeksi yang lebih parah.
Di Indonesia sendiri saat ini sedang dilakukan pemantauan ketat terhadap pasien COVID-19 yang berada di rumah sakit.
Masyarakat diimbau untuk melakukan testing dan tracing PCR secara mandiri apabila dirasa memiliki gejala COVID-19.
Selain itu, vaksinasi booster terus disosialisasikan kepada pihak-pihak yang belum mendapatkan.
Dilansir dari Kompas.com, berikut beberapa gejala Omicron XBB yang dialami oleh pasien di Singapura.
1. Sakit tenggorokan
2. Demam ringan
Baca Juga: Sedang Jadi Sorotan, Apa Saja Gejala Varian Baru COVID-19 Omicron?
Kita perlu meningkatkan pencegahan COVID-19 dengan menerapkan 3M.
Hal ini lantaran Omicron XBB dapat berisiko lebih menular daripada varian sebelumnya.
Di Singapura sendiri, kasus COVID-19 naik dari 4.714 menjadi 7.716 dalam kurun waktu sepekan.
Nah, itulah sub-varian Omicron terbaru yang sementara ini disebut dengan istilah XBB, Adjarian.
Coba Jawab! |
Negara mana saja yang sejauh ini sudah terdampak varian XBB? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Simak video berikut ini, yuk!
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR