adjar.id – Kali ini kita akan membahas mengenai enam faktor pendorong terjadinya interaksi sosial yang merupakan materi sosiologi kelas 10 SMA.
Interaksi sosial bisa terjadi karena adanya beberapa faktor pendorong, Adjarian.
Interaksi sosial selalu dilakukan oleh setiap individu dalam bermasyarakat.
Hal ini dikarenakan kondisi manusia yang terbatas dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
O iya, interaksi sosial adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
Adanya interaksi inilah yang nantinya akan menyebabkan perubahan-perubahan yang memungkinkan terbentuknya hal-hal baru.
Sehingga dinamika masyarakat menjadi hidup dan dinamis.
Oleh karena itu, interaksi sosial merupakan dasar terbentuknya dinamika sosial yang ada di masyarakat.
Interaksi sosial bisa terjadi jika tiga syaratnya terpenuhi, yaitu komunikasi, tindakan sosial, dan kontak sosial.
Nah, berikut macam-macam faktor pendorong terjadinya interaksi sosial.
“Interaksi sosial bisa terjadinya jika ada tindakan yang dilakukan oleh masing-masing orang.”
Baca Juga: Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif, Materi IPS Kelas 10 Kurikulum Merdeka
Faktor Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial
Terjadinya interaksi sosial bermula dari individu yang melakukan tindakan sosial terhadap orang lain.
Tindakan sosial merupakan perbuatan-perbuatan yang ditunjukkan atau dipengaruhi orang lain untuk tujuan tertentu.
Berikut enam faktor yang memengaruhi terjadinya interaksi sosial di masyarakat.
1. Sugesti
Sugesti biasanya berupa pengaruh psikis yang ada pada seseorang yang berasal dari diri sendiri ataupun orang lain.
Hal ini bisa terjadi karena adanya kepercayaan terhadap suatu hal dari orang lain yang dipercayainya.
Pengaruh ini biasanya datang secara tiba-tiba dan tanpa adanya pemikiran terlebih dahulu,
Adjarian.
Pengaruh tersebut dapat menggugah emosi secara spontan yang membuat terhambatnya
pemikiran rasional seseorang.
Kondisi seperti ini bisa terjadi saat seseorang sedang mengalami suatu kebingungan,
kekalutan, kekhawatiran, kesedihan, dan sebagainya.
Individu tersebut akan menerima masukan orang lain tanpa berpikir panjang terlebih
dahulu.
Baca Juga: Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Pembentukan Lembaga Sosial
Proses sugesti ini diartikan sebagai suatu proses pemberian pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu.
Sehingga, pandangan atau pengaruh tersebut diikuti tanpa berpikir panjang.
“Sugesti merupakan suatu pengaruh yang didapatkan seseorang dari dirinya
sendiri ataupun orang lain.”
2. Imitasi
Imitasi pada hakikatnya adalah proses belajar seseorang dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain.
Dalam hal ini, bukan hanya sikap yang ditiru, tetapi penampilan, tingkah laku, gaya hidup, sampai apa saja yang dimiliki orang tersebut.
Selain meniru pola pikir dan perilaku orang lain, imitasi bisa juga berwujud peniruan terhadap benda-benda hasil karya atau artefak.
Melalui proses imitasi, seseorang bisa belajar nilai dan norma dalam masyarakat, tetapi bisa juga menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku.
3. Identifikasi
Proses identifikasi berawal dari rasa kekaguman seseorang kapada tokoh idolanya.
Akan tetapi, lama kelamaan kekaguman tersebut mendorong seseorang untuk menjadikan dirinya sama dengan tokoh tersebut.
Baca Juga: Contoh Interaksi Sosial
Dalam proses identifikasi ini, seseorang tidak hanya meniru gaya hidup, tingkah laku, atau perbuatan idolanya, Adjarian.
Akan tetapi, menempatkan kepercayaan dan nilai yang dianut sang idola menjadi kepercayaan dan nilainya sendiri.
Oleh karena itu, dalam identifikasi seseorang sangat mengenai tokoh idolanya.
“Proses identifikasi jauh lebih mendalam daripada imitasi karena identifikasi
mengikuti sampai kepada nilai dan kepercayaan idolanya.”
4. Simpati
Simpati adalah suatu proses yang terjadi karena merasakan perasaan yang sama seperti yang dialami orang lain.
Sehingga, seseorang terdorong hatinya untuk melakukan berbagai tindakan demi meringankan beban seseorang.
Simpati ini terlihat sama dengan identifikasi karena menuntut seseorang untuk memposisikan dirinya pada keadaan orang lain.
Akan tetapi dalam simpati, perasaan yang memiliki peranan yang sangat penting.
Simpati bisa juga menjadi dorongan yang sangat kuat pada diri seseorang untuk melakukan komunikasi dan kontak dengan orang lain.
5. Empati
Baca Juga: Tujuan dan Dasar Interaksi Sosial di Masyararakat
Empati adalah rasa haru saat seseorang melihat orang lain mengalami sesuatu yang menarik perhatian.
Empati merupakan kelanjutan dari rasa simpati yang berupa perbuatan nyata untuk mewujudkan rasa simpatinya.
“Empati merupakan bentuk lanjutan dari simpati, karen empati melakukan
perbuatan nyata untuk mewujudkan simpati.”
6. Motivasi
Motivasi dalam suatu interaksi sosial adalah dorongan yang mendasari seseorang untuk melakukan perbuatan berdasarkan pertimbangan rasional.
Motivasi dalam diri seseorang bisa muncul karena faktor atau pengaruh dari orang lain, sehingga individu melakukan kontak dengan orang lain.
Nah, itulah Adjarian, enam faktor pendorong terjadinya interaksi sosial.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan imitasi? |
Pentunjuk: Cek halaman 3. |
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR