adjar.id - Gas air mata merupakan bahan kimia yang bisa mengiritasi mata, kulit, tenggorokan, dan paru-paru.
Gas air mata bisa menimbulkan sejumlah efek bagi kesehatan. Oleh karena itu, sebisa mungkin kita harus menghindari paparannya, Adjarian.
Namun, bagaimana cara menghindari gas air mata?
Gas air mata terdiri dari kombinasi berbagai bahan kimia.
Nah, beberapa bahan yang biasa terdapat pada gas air mata di antaranya ialah kloroasetofenon (CN) chlorobenzylidenemalononitrile (CS) kloropikrin (PS) bromobenzilsianida (CA) dibenzoxazepin (CR).
Semprotan gas air mata akan bereaksi dengan kelembapan yang ada di sekitar.
Hal itu kemudian akan menyebabkan rasa sakit seperti rasa terbakar, mata berarir, pandangan kabur, sulit bernapas, batuk, mual, muntah, nyeri dada, dan ruam atau iritasi.
Efek gas air mata juga menimbulkan kebingungan dan kepanikan, Adjarian.
Gejala dari paparan gas air mata akan muncul sekitar 20 sampai 30 detik.
Gejala tersebit baru akan mereda sekitar 10 menit apabila terpapar udara segar.
O iya, selain gejala-gejala tersebut, gas air mata juga bisa memiliki efek jangka panjang bagi kesehatan.
Baca Juga: Bahaya Kabut Asap bagi Kesehatan dan Cara Melindungi Diri dari Kabut Asap
Source | : | Kompas.com,hellosehat |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR