Laki-laki yang akrab dipanggil Kartono ini mendapatkan kesempatan yang bisa dikatakan jarang dimiliki orang pribumi saat itu, yakni bersekolah di perguruan tinggi.
Dengan kesempatan yang dimilikinya, Kartono melanjutkan pendidikannya di Belanda, tepatnya di Sekolah Teknik Tinggi.
Namun, tak lama setelah itu ia pindah ke Fakultas Sastra Timur di Univeritas Leiden, Belanda.
Setelah menempuh pendidikan tingginya selama beberapa tahun, Kartono berhasil lulus dengan predikat Docterandus in de Oostersche Talen dan menyandang predikat summa cumlaude.
Sosok intelektual bumiputra ini juga dikenal dengan kemampuan bahasanya yang di atas rata-rata.
Total bahasa yang ia kuasai sejumlah 37 bahasa, 17 di antaranya bahasa Eropa, 9 bahasa timur, dan 11 bahasa daerah.
Keren sekali, ya!
Perjalanan Karier Sosrokartono
Diketahui setelah lulus kuliah, Kartono sempat menjadi wartawan perang New York Herald saat berlangsungnya Perang Dunia I.
Selain itu, ia juga sempat bekerja sebagai penerjemah di Wina Austria, Kedutaan Besar Prancis di Den Haag Belanda, dan Liga Bangsa-Bangsa di Jenewa.
Setelah cukup berpengalaman di dunia internasional, Kartono akhirnya kembali ke Tanah Air.
Baca Juga: 15 Ide Ucapan Hari Sarjana Indonesia yang Penuh Makna
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR