adjar.id - Adjarian pasti banyak yang sudah tidak asing dengan tanda tanya (?).
Yap, saat menulis kalimat, tidak jarang kita perlu menggunakan tanda tanya.
Namun, sebenarnya seperti apa penggunaan tanda tanya yang tepat dalam bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan ejaan bahasa Indonesia yang berlaku?
Jika merujuk pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau PUEBI, tanda tanya bisa digunakan dalam dua kondisi, Adjarian.
Jika menilik Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanda tanya berarti tanda baca (?) yang terdapat pada akhir kalimat tanya.
Nah, seperti pengertian tersebut, tanda tanya memang digunakan pada akhir sebuah kalimat tanya.
Untuk membuat kalimat tanya, kita bisa menggunakan beberapa kalimat tanya yang meliputi:
- Apa
- Siapa
- Di mana
- Kapan
Baca Juga: Bagaimana Cara Penggunaan Tanda Petik Tunggal ('...') yang Tepat?
- Mengapa
- Bagaimana
Jika diterapkan dalam kalimat, berikut beberapa contoh penggunaan tanda tanya.
- Apa cita-citamu?
- Siapa yang menemukan lampu?
- Di mana kamu membeli tas cantik itu?
- Kapan kamu akan berangkat ke Yogyakarta?
- Jika suka warna cerah, mengapa kamu tidak memilih yang warna kuning saja?
- Bagaimana caranya menyelesaikan soal ini?
Tanda tanya juga bisa digunakan di dalam tanda kurung.
Ini dilakukan ketika kita ingin menyatakan bagian dari suatu kalimat yang disangsikan atau kurang bisa dibuktikan kebenarannya.
Baca Juga: Cara Menulis Singkatan yang Terdiri dari 3 dan 2 Huruf
Contoh:
- Di Desa Sukamaju ada 150 (?) KK.
- Monumen bersejarah itu dibangun pada tahun 1930 (?).
- Sosok yang menginisiasi pembangunan mercusuar itu bukan orang Indonesia (?).
Nah, itulah penjelasan mengenai penggunaan tanda tanya dalam bahasa Indonesia merujuk pada PUEBI, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa pengertian tanda tanya menurut KBBI? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR