adjar.id - Perkerataapian di Indonesia sudah ada sejak zaman Belanda, Adjarian.
Kerata api menjadi salah satu transportasi andalan rakyat Indonesia.
Hal tersebut karena kecepatan dan juga kapasitasnya yang mampu mengangkut penumpang dalam jumlah yang cukup besar.
Jalur khusus pada kereta api menyebabkan transportasi ini tidak terkendala oleh macetnya lalu lintas.
O iya, saat ini kereta api saat ini tidak hanya digunakan untuk perjalanan jarak jauh yang memakan waktu berjam-jam.
Ada pula layanan kereta jarak dekat dengan KRL dan MRT.
Adanya layanan seperti KRL dan MRT membuat masyarakat mudah untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain menggunakan kereta api.
Sebenarnya sejarah perkembangan kereta api di Indonesia sudah sangat lama.
Pertama kali pencangkulan jalur kereta api dilakukan pada tahun 1864, yakni pada masa Belanda.
Nah, berikut sejarah perkeretaapian di Indonesia sejak zaman Belanda sampai sekarang.
Yuk, simak!
Baca Juga: Profesi Masinis Kereta Api, Apa Saja Tugas dan Tanggung Jawabnya?
Pada tanggal pemerintah 8 April 1875 pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api negara melalui Staatssporwegen (SS).
Rute pertama SS meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang.
Sedangkan pada 17 Juni 1864 di Desa Kemien, pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden dilakukan oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele.
Pada saat itu, perusahaan yang dipercaya untuk membangun jalur kereta api adalah perusahaan swasta Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).
Keduanya, baik NISM maupun SS dinilai sangat berhasil, Adjarian.
Hal tersebut menyebabkan para investor swasta terdorong untuk membangun jalur kereta api.
Maka dibangunlah Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS).
Juga dibangun Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM).
Selanjutnya, Malang Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).
Tidak hanya di Jawa, di Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922) juga dilakukan pembangunan jalur kereta api, lo!
Namun, di Kalimantan, Bali, dan Lombok hanya dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan rel, belum sampai tahap pembangunan.
Baca Juga: Cara Pembatalan Tiket Kereta Api Jarak Jauh Online
Hingga tahun 1928, panjang jalan kereta api dan trem di Indonesia mencapai 7.464 km.
Dari total tersebut, rel milik pemerintah sepanjang 4.089 km dan swasta sepanjang 3.375 km.
Pada tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Dengan begitu, perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api), Adjarian.
Pada saat itu, kereta api hanya digunakan untuk kepentingan perang saja.
Pembangunan pada era ini meliputi lintas Saketi-Bayah dan Muaro-Pekanbaru untuk pengangkutan hasil tambang batu bara guna menjalankan mesin-mesin perang/
Pada saat itu, Jepang melakukan pembongkaran rel sepanjang 473 km yang diangkut ke Burma untuk pembangunan kereta api di sana.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan.
Saat itu, salah satu hal yang dilakukan oleh pemerintahan adalah pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang.
Puncak pengambil alihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung terjadi pada tanggal 28 September 1945.
Oleh sebab itu, tanggal tersebut kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia.
Baca Juga: 4 Jenis Trasportasi Kereta Api yang Ada di Indonesia
O iya, hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI).
Pada tahun 1946, Belanda kembali ke Indonesia, Adjarian.
Belanda juga kembali membentuk perkerataapian di Indonesia.
Nama lembaga tersebut adalah Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS), gabungan SS dan seluruh perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM).
Namun, pada Desember 1949 diadakan perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar (KMB) Desember 1949.
Pada KMB juga dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda.
Salah satunya penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950.
Nah, pada tanggal 25 Mei 1950 DKA berganti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA).
Saat itu juga diperkenalkan lambang Wahana Daya Pertiwi.
Lambang tersebut mencerminkan transformasi Perkeretaapian Indonesia sebagai sarana transportasi andalan guna mewujudkan kesejahteraan bangsa.
Pada tahun 1971, pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) dengan tujuan meningkatkan pelayanan jasa angkutan.
Baca Juga: Kosakata yang Berhubungan dengan Kereta dalam Bahasa Inggris
Pada tahun 1991, PJKA selanjutnya berubah bentuk kembali menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka).
Perumka berubah menjadi Perseroan Terbatas, PT. Kereta Api (Persero) tahun 1998.
Nah, pada tahun 2011 nama perusahaan PT. Kereta Api (Persero) berubah menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan meluncurkan logo baru.
Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki tujuh anak perusahaan.
Ketujuh anak persahaan tersebut meliputi PT Reska Multi Usaha (2003), PT Railink (2006), PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek (2008), PT Kereta Api Pariwisata (2009).
Juga terdapat PT Kereta Api Logistik (2009), PT Kereta Api Properti Manajemen (2009), dan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (2015).
Nah, itulah sejarah perkertaapian Indonesia dari zaman Belanda hingga sekarang, Adjarian.
Coba Jawab! |
Kapan puncak pengambil alihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung terjadi? |
Petunjuk: Cek halaman 3. |
Tonton video di bawah ini, yuk!
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR