adjar.id - Pernahkah Adjarian mendengar istilah tembung saloka?
Dalam bahasa Jawa, tembung saloka yaiku unen-unen sing ajeg tembunge ngemu surasa pepindhan ding dipepindhanake uwonge.
Intinya, tembung saloka adalah kata-kata yang memiliki arti kiasan dan menggunakan pengandaian untuk seseorang.
Meski begitu, kata-kata yang ada di dalam tembung saloka ini bersifat pasti.
Mengapa demikian?
Hal ini dikarenakan ungkapan-ungkapan yang ada pada tembung saloka sudah ada sejak zaman dahulu, berkembang dalam kesusastraan Jawa dan disampaikan secara turun-temurun.
O iya, tembung saloka ini termasuk salah stau wujud basa rinengga atau gaya bahasa, Adjarian.
Ungkapan di dalam tembung saloka ini disusun dengan indah, agar lawan bicara berkenan untuk mendengarnya.
Berikut contoh-contoh tembung saloka dalam bahasa Jawa.
Contoh Tembung Saloka Bahasa Jawa
1. Belon metu seton = Melu ing grubug nanging ora weruh ing rembug.
Baca Juga: Contoh Tembung Saloka, Arti, serta Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR