Dalam matematika, lambang sudah ada sejak lama dan biasanya diletakkan pada sebuah angka.
Pada tahun 1489, Johanned Widmann menjelaskan bahwa simbol – merupakan minus dan + adalah mer dalam bahasa Jerman.
Nah, lambang-lambang tersebut pada zaman itu digunakan untuk menyebutkan kekurangan dan kelebihan.
Kemudian di tahun 1557, di Inggris dikenalkan oleh Robert Recorde tentang simbol = untuk melengkapi simbol plus dan minus.
Lambang-lambang inilah yang masih kita gunakan sampai saat ini dalam ilmu matematika, Adjarian.
Cara Membaca Lambang Bilangan Bulat
Dalam bilangan bulat kita mengenal bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif.
Kita bisa mengetahui suatu bilangan bernilai positif atau negatif dari lambang yang mengikuti angkanya.
Misalnya, pada bagian depan angka terdapat lambang -, maka angka tersebut bernilai negatif.
Sementara jika tidak ada lambang atau terdapat lambang +, maka anga tersebut bernilai positif.
Nah, dalam garis bilangan, angka bernilai negatif biasanya ada di bagian kiri nilai nol.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Bilangan Bulat dan Contohnya?
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR