adjar.id – Sudah tahu mengenai bentuk-bentuk konflik menurut Lewis A. Coser?
Adjarian, dalam kehidupan manusia di bumi ini, terdapat berbagai macam perbedaan, baik perorangan maupun kelompok.
Jika perbedaan ini semakin dipertajam, maka bisa menimbulkan terjadinya pertentangan atau konflik.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai berbagai macam bentuk konflik menurut Lewis A. Coser yang menjadi materi sosiologi kelas 11 SMA.
O iya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konflik adalah percekcokan, perselisihan, pertentangan.
Sementara secara sosiologis, konflik adalah proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan.
Jadi, konflik ini dilakukan oleh salah satu pihak dengan tujuan untuk menentang pihak lawan dengan jalan kekerasan atau ancaman.
Lalu, bagaimana bentuk-bentuk koflik menurut Lewis A. Coser?
Yuk, kita cari tahu bersama-sama, Adjarian!
“Konflik dilakukan dengan cara kekerasan atau ancaman untuk mencapai tujuan menentang pihak lain.”
Bentuk-Bentuk Konflik
Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban Materi Konflik Sosial beserta Pembahasannya
Konflik merupakan salah satu gejala sosial yang masih sering muncul dalam kehidupan masyarakat.
Ada berbagai bentuk konflik yang hadir di masyarakat dan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang berbeda.
Lewis A. Coser merupakan salah satu ahli sosiologi yang membagi konflik ke dalam beberapa bentuk.
Menurutnya, konflik terbagi menjadi dua bentuk, yaitu:
1. Konflik Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, konflik dibedakan menjadi:
• Konflik Realistis
Konflik realistis adalah konflik yang berasal dari kekecewaan individu atau kelompok.
Kekecewaan ini berasal atas berbagai tuntutan atau perkiraan keuntungan yang terjadi dalam hubungan sosial.
Misalnya, beberapa orang karyawan melakukan aksi mogok kerja yang dilakukan karena tidak sepakat dengan kebijakan perusahaan.
• Konflik Nonrealistis
Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban, serta Pembahasan Materi Konflik Sosial
Konflik nonrealistis adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan saingan yang bertentangan.
Akan tetapi dari kebutuhan untuk meredakan ketegangan, paling tidak dari salah satu pihak.
“Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu, sementara konflik nonrealistis bukan berasal dari tujuan saingan.”
2. Konflik Berdasarkan Tempat Terjadinya
Berdasarkan tempat terjadinya, konflik terbagi menjadi:
• Konflik In-Group
Konflik in-group adalah konflik yang terjadi di dalam suatu kelompok atau masyarakat itu sendiri.
Misalnya, adanya pertentangan karena permasalahan antaranggota dalam masyarakat.
• Konflik Out-Group
Konflik out-group adalah konflik yang terjadi antara suatu kelompok atau masyarakat dengan kelompok atau masyarakat lain.
Misalnya, konflik yang terjadi antara masyarakat Y dengan masyarakat Z yang saling bersebelahan desa.
Baca Juga: Konflik Sosial dan Faktor-Faktor Penyebabnya
Nah, itu tadi Adjarian, bentuk-bentuk konflik menurut Lewis A. Coser yang terbagi menjadi konflik berdasarkan bentuk dan tempat terjadinya.
Coba Jawab! |
Apa yang membedakan konflik realistis dan nonrealistis? |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR