Hal inilah yang kemudian menjadi dasar dari ilmu antropologi sekaligus membedakannya dengan ilmu sosiologi.
O iya, Malinowski juga menjadi pencetus teori fungsionalisme dalam kebudayaan, lo.
Menurut Malinowski, seseorang yang melakukan riset harus berdiam lama di tempat masyarakat yang diteliti agar bisa mengamati dan melihat kehidupan masyarakat.
Jadi, peneliti tidak hanya mengamati, tetapi terlibat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tersebut.
”Menurut Malinowski, seorang peneliti harus bisa menguasai bahasa masyarakat setempat agar memudahkan dalam penelitian dan pengamatan.”
Baca Juga: Jenis Seni Sastra Hasil Akulturasi Kebudayaan Islam dan Kebudayaan Nusantara
Hasil dari catatan pengamatan, keterlibatan, dan wawancara dengan masyarakat ini kemudian ditulis secara mendalam yang disebut etnografi.
Nah, yang dilakukan oleh Malinowski inilah yang kemudian menjadi model baku penulisan dan penelitian etnografi sampai saat ini, Adjarian.
Dari penelitian lapangan inilah Malinowski kemudian mengembangkan teori fungsionalisme.
Menurutnya, masyarakat saling terintegrasi karena adanya hubungan fungsional antarunit sosial yang satu dengan lainnya.
Lebih jauh, menurut Malinowski, tugas utama antropologi adalah untuk merumuskan kontribusi pada kehidupan sosial dan kultural manusia.
Selain itu juga untuk menelaah fenomena sosial agar bisa memehami hakikat keberadaannya.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR