1. Keanggotaannya berdasarkan kelahiran atau kewarisan dan kualitas seseorang tidak menjadi sebuah perhitungan.
2. Keanggotaan kasta berlangsung seumur hidup, kecuali jika orang tersebut dikeluarkan dari kastanya.
3. Perkawinan yang terjadi sifatnya endogen dan harus dipilih orang kastanya sama.
Seorang laki-laki dapat menikah dengan perempuan yang kastanya lebih rendah, tetapi tidak dapat menikah dengan perempuan yang kastanya lebih tinggi.
4. Hubungan antarkasta dengan kelompok sosial lainnya sangat terbatas.
Baca Juga: Faktor Pendorong Terciptanya Stratifikasi Sosial Menurut Ahli
5. Kesadaran keanggotaan suatu kasta tampak nyata antara lain pada nama kasta, identifikasi anggota kasta, dan penyesuaian ketat terhadap norma kasta.
6. Terikat oleh kedudukan-kedudukan yang secara tradisional sudah ditetapkan.
Artinya, kasta yang lebih rendah kurang mendapatkan akses untuk pendidikan dan kesejahteraan, apalagi untuk mendapatkan jabatan di pemerintahan.
7. Kebanggaan terhadap suatu kasta benar-benar sangat diperhatikan.
8. Kasta yang lebih rendah merupakan bagian dari kasta yang lebih tinggi.
Sehingga, dalam keseharian terdapat pengendalian kasta oleh kasta yang lebih tinggi terhadap kasta yang lebih rendah secara terus-menerus.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR