"Selain itu, saya tahu kualitas pendidikan di Eropa bagus, sangat mendukung bagi saya yang berprofesi sebagai pendidik, akan lebih bagus lagi jika menggunakan beasiswa," tambahnya.
2. Pilih Universitas
Setelah benar-benar didasari dengan keinginan pribadi, pilihlah universitas sesuai dengan preferensi pribadi.
Misalnya, ingin menempuh pendidikan di negara-negara Asia yang masih satu budaya, atau mungkin memilih negara-negara Eropa dengan kualitas pendidikan yang di atas rata-rata.
"Sedikit tips efisien dari saya, saya dulu daftar di universitasnya dahulu, saya list mana negara dan universitas yang saya inginkan, ada tidak faculty dan major yang sesuai dengan bidang saya, kalau ada saya daftar. Saat saya daftar, saya meng-claim bahwa saya juga sedang apply beasiswa, hal tersebut bisa meyakinkan pihak universitas bahwa saya aman secara finansial. Karena sudah ada pihak yang membiayai." jelas Fitri.
"Kalau sudah diterima, nantinya hal ini bisa saya gunakan untuk mencari beasiswa. Ada poin plus-nya, jadi saya bisa bebas mencari beasiswa, baik yang mensyaratkan LoA maupun tidak," ujarnya.
Letter of Acceptance (LoA) merupakan surat pernyataan dari universitas di luar negeri yang menyatakan diterimanya mahasiswa tersebut di jurusan yang dituju.
Baca Juga: Contoh Teks Esai Deskripsi Diri untuk Syarat Mendaftar Beasiswa
Perlu diketahui, beberapa penyedia beasiswa membutuhkan LoA baik untuk syarat administrasi maupun syarat ujian.
Fitri Kurniawan, S.Pd., M.Res, menambahkan juga bahwa LoA bisa menjadi "free pass" tahap ujian akademis bagi beberapa jenis beasiswa.
Sehingga, mahasiswa yang sudah punya LoA tidak perlu mengikuti tahap ujian akademis.
3. Utamakan Jurusan, Bukan Kampus
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR