- Tulung tontonen kertas ulanganku ning meja Bu Sri. (Tolong lihatkan kertas ulanganku di meja Bu Sri.)
- Sepatuku warna kuning apa kok silih? (Sepatuku warna kuning apakah kamu pinjam?)
- Tugas kula sampun ditumpuk kala wingi Senin, Bu. (Tugas saya sudah ditumpuk kemarin Senin, Bu.)
- Kursiku aja dilungguhi, ya. (Kursiku jangan diduduki, ya.)
- Buku kula sampun mboten diwaca. (Bukuku sudah tidak dibaca.)
- Omahku cedak karo omahe Rian. (Rumahku dekat dengan rumah Rian.)
2. Pandarbe Purusa Kapindho
Baca Juga: Apa Itu Tembung Yogyaswara? Berikut Penjelasan dan Contoh-contohnya
- Apa sing ana ning njero tasmu? (Apa yang ada di dalam tasmu?)
- Unjukanipun panjenengan menapa sampun telas? (Apakah minumanmu sudah habis?)
- Sepatu sampeyan dereng kula tali. (Sepatumu belum kutali.)
- Kerdusmu kui apa isih kanggo? (Apakah kardusmu masih terpakai?)
- Aku wingi lunga ning pasar nganggo sandalmu. (Aku kemarin pergi ke pasar menggunakan sandalmu.)
- Novel panjenengan sampun kula waca (Novelmu sudah aku baca.)
3. Pandarbe Purusa Katelu
- Tokone Bu Ira saiki wes tutup. (Tokonya Bu Ira sekarang sudah tutup.)
- Mustikanipun bapak menapa sampun sae? (Apakah kepala bapak sudah sembuh?)
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Tembung Pepindhan? Ini Pengertian dan Contoh-contohnya
- Dalemipun Mbak Rika wonten Kecamatan Jebres. (Rumah Mbak Rika di Kecamatan Jebres.)
- Sendale Riko isih tak gowo. (Sandalnya Riko masih aku bawa.)
- Klambine Putri regane larang. (Bajunya Putri harganya mahal.)
- Sikile Atha bar kesandung. (Kakinya Atha habis tersandung.)
Nah, itulah contoh-contoh kalimat menggunakan tembung sesulih pandarbe, Adjarian.
KOMENTAR