Pembelajaran intrakurikuler dilakukan sekitar 70-80% dari jam pelajaran.
Sementara pembelajaran berbasis proyek dilakukan 20-30% jam pelajaran dan dilakukan minimal dua kali dalam satu tahun ajaran.
Satu hal yang cukup mencolok dari penerapan kebijakan mata pelajaran Kurikulum Merdeka adalah gabungan IPA dan IPS.
Yap, pemerintah akan menggabungkan mata pelajaran IPA dan IPS menjadi satu menjadi IPAS.
Hal ini bertujuan untuk memicu anak mengelola lingkungan alam dan sosial dalam satu kesatuan.
Selain itu, mata pelajaran Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran pilihan tiap sekolah, tergantung kesiapan satuan pendidikan.
Mata pelajaran Bahasa Inggris akan diajarkan oleh guru kelas dengan kompetensi bahasa Inggris, guru mapel, guru SD/MI atau SMP/MTs terdekat yang ditugaskan atau mahasiswa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Baca Juga: 5 Perbedaan Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta, Salah Satunya Kurikulum
Selain itu, aturan mengajar ini juga berlaku untuk mata pelajaran muatan lokal.
Ada juga pelajaran seni yang bisa dipilih oleh siswa sesuai minat dan kemampuannya.
Setiap siswa dapat memilih sekurang-kurangnya satu pelajaran Seni dan Budaya yang mencakup Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari.
Dilansir dari laman resmi Direktorat Sekolah Dasar Kemendibud, berikut rangkuman hal-hal esensial dari Kurikulum Merdeka di jenjang SD.
1. Penguatan kompetensi yang mendasar dan pemahaman logistik.
2. Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal dua kali dalam satu tahun ajaran.
Baca Juga: Apa Itu Kurikulum Prototipe?
Nah, itulah penjelasan mengenai penerapan Kurikulum Merdeka di jenjang SD.
Coba Jawab! |
Apa nama mata pelajaran gabungan IPA dan IPS? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR